Kamis 14 Apr 2022 05:05 WIB

Sebanyak 1.883 Sapi yang Dibeli Pemrov Riau Dikirim Bertahap

Pengiriman sempat tertunda lantaran ada wabah penyakit kulit sapi.

Sapi Madura dikirim ke Riau (ilustrasi).
Foto: SAIFUL BAHRI/ANTARA
Sapi Madura dikirim ke Riau (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, PEKAN BARU -- Sebanyak 1.883 sapi Madura yang telah dibeli oleh Pemerintah Provinsi Riau di Jawa Timur akan dikirim secara bertahap ke Riau. Tahap pertama telah dikirim pada Selasa (12/4/2022) ke Riau.

"Tahap pertama dikirim sebanyak 580 ekor sapi," kata Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) Riau, Herman kepada wartawan di Pekanbaru, Rabu (13/4/2022).

Baca Juga

Dia mengatakan, tender pengadaan sapi Madura untuk peternak lokal Riau sebanyak 1.883 ekor. Pengiriman yang awalnya dijadwalkan Maret 2022 sempat tertunda akibat ditahan di Badan Karantina Pertanian, Stasiun Karantina Pertanian Kelas II Bangkalan, Jawa Timur (Jatim).

Herman mengatakan, ribuan sapi ditahan karena penyakit kulit benjolan atau Lumpy Skin Disease (LSD) pada sapi sedang mewabah di Riau. Saat penahanan itu, tercatat sebanyak 11 ekor sapi mati, namun demikian menjadi tanggung jawab Badan Karantina Jatim untuk menggantinya kembali.

Artinya, sapi yang dibeli Pemrov Riau melalui pemenang tender masih utuh atau tetap sebanyak 1.883 ekor. "Alhamdulillah kemarin sudah dikirim sebanyak 580 ekor, secara bertahap. Sapi-sapi itu akan didistribusikan untuk 269 kelompok ternak penerima yang terdiri atas 47 kelompok dari Kabupaten Kuansing, 42 Indragiri Hulu, 29 Indragiri Hilir, 12 Pelalawan, 30 Kampar, 24 Siak, 6 Rokan Hulu, 43 Bengkalis, 35 Rokan Hilir dan 1 kelompok dari Pekanbaru," katanya.

Ketika sapi tersebut sampai di Riau, akan dicek kembali kesehatannya di Plaza Ternak Pekanbaru. Setelah dipastikan sehat, baru didistribusikan kepada kelompok ternak penerima.

Ia menyebutkan, anggaran pembelian sapi bagi peternak lokal itu bersumber ABPD Riau sebesar Rp 20,9 miliar. Sebanyak 1.883 ekor sapi tersebut terdiri atas 269 ekor sapi jantan dan 1.614 ekor sapi betina.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement