Rabu 13 Apr 2022 12:03 WIB

Polisi Buru Frank James Terkait Insiden Penembakan Subway New York

Penembakan di subway New York sejauh ini tidak diselidiki sebagai terorisme.

Polisi, petugas pemadam kebakaran New York, dan petugas federal di lokasi tempat terjadi sejumlah penembakan di kereta bawah tanah atau subway di Brooklyn New York, Selasa (12/4/2022).
Foto: EPA-EFE/JUSTIN LANE
Polisi, petugas pemadam kebakaran New York, dan petugas federal di lokasi tempat terjadi sejumlah penembakan di kereta bawah tanah atau subway di Brooklyn New York, Selasa (12/4/2022).

REPUBLIKA.CO.ID, oleh Indira Rezkisari, Antara

Kepolisian New York sudah menetapkan Frank James sebagai person of interest peledakan bom asap dan penembakan di dalam kereta bawah tanah atau subway pada Selasa (12/4/2022) malam waktu Indonesia. Frank James (62 tahun) diketahui menyewa kendaraan jenis van yang kuncinya sudah ditemukan di lokasi penembakan di kawasan Sunset Park Brooklyn.

Baca Juga

"Kami sedang mencari Frank James," kata Kepala Kepolisian New York, Detektif James W Essig, dalam konferensi pers, Rabu (13/4/2022). "Kita tahu dia menyewa van."

James memiliki alamat di Wisconsin dan Philadelphia. Saat ini dia belum ditetapkan sebagai tersangka. Polisi masih mencari tahu apakah dia merupakan saksi dari aksi di subway tersebut. Kendaraan van disewa James di Philadelphia.

Polisi melakukan penelusuran melalui unggahan media sosial dari seseorang dengan nama sama yang sebelumnya menyebut-nyebut masalah tuna wisma, New York, dan Wali Kota Eric Adams.

Pelaku diduga meledakkan dua bom asap dan melakukan penembakan dengan senjata Glock 9 mm. Sebanyak 33 peluru dimuntahkan yang mengenai 10 penumpang kereta bawah tanah.

Polisi kemudian menemukan kembali senjata dengan magasin, dua tambahan magasin lagi, amunisi, dan kontainer berisi bensin. Semuanya ditemukan di stasiun kereta bawah tanah.

Polisi belum bisa menentukan motif dari insiden tersebut. Sosok yang diduga sebagai pelakunya diperkirakan setinggi 1,65 meter dan memiliki berat 80-an kg.

Kepolisian mengatakan pelaku serangan, yang diyakini hanya seorang diri dalam melakukan aksinya, kabur dari lokasi kejadian. Tersangka pelaku digambarkan sebagai kepolisian sebagai seorang pria berbadan kekar, yang menggunakan rompi hijau tipe konstruksi serta kaus yang dilengkapi penutup kepala.

"Orang ini berbahaya," ujar Gubernur New York Kathy Hochul, dikutip dari NBC News.

Sedikitnya 17 orang cedera akibat aksi orang tersebut. Sepuluh orang terkena tembakan secara langsung. Lima di antaranya mereka dirawat di rumah sakit dalam keadaan kritis namun stabil.

Pihak berwenang mengatakan tujuh orang juga terluka akibat terkena pecahan peluru atau cedera di tengah kekacauan ketika para penumpang yang panik berlarian keluar dari gerbong yang dipenuhi asap. Beberapa di antara mereka jatuh ke lantai saat menghambur ke peron di stasiun 36th Street.

Dinas pemadam kebakaran mengatakan dua dari orang yang cedera mendapat perawatan di tempat kejadian. Menurut CNN, secara keseluruhan ada 29 orang yang terluka bermunculan di rumah-rumah sakit sekitar. Sebagian besar di antaranya mendapat perawatan singkat dan langsung dibolehkan pulang.

Komisioner Kepolisian New York Keechant Swell mengatakan penembakan di subway itu tidak diselidiki sebagai terorisme, walaupun otoritas tidak akan mengesampingkan kemungkinan apa pun soal motif serangan.

Serangan itu terjadi ketika sebuah kereta subway jalur N rute Manhattan memasuki sebuah stasiun Sunset Park di kawasan Brooklyn. Kejadian itu diikuti dengan perburuan menegangkan yang dilakukan petugas lokal dan federal terhadap si pelaku.

Insiden pada Selasa mendorong para pejabat untuk kembali mendesak pihak-pihak terkait mengambil langkah memerangi gelombang kekerasan di fasilitas transportasi kota tersebut. New York City, kota terpadat di Amerika Serikat, selama pandemi mengalami peningkatan tajam soal kejahatan yang disertai kekerasan.

Di antara kasus tersebut adalah serangkaian serangan secara acak di subway. Ada beberapa orang yang jatuh ke rel karena didorong dari peron. Salah satu yang mengalami serangan seperti itu adalah seorang perempuan warga kawasan Manhattan di New York City. Perempuan tersebut tewas dan insiden maut itu dilihat sebagai bagian dari gelombang serangan berdasarkan kebencian terhadap warga Asia-Amerika.

Sistem transportasi New York City merupakan yang tertua dan paling luas di dunia. Wali Kota New York City Eric Adams, yang baru menjabat pada Januari, sebelumnya menyatakan tekad akan meningkatkan keamanan di subway dengan menambah patroli polisi serta memperluas jangkauan pada orang-orang yang sakit mental.

Ketika berbicara kepada CNN, Adams mengatakan insiden pada Selasa merupakan "tindakan kekerasan yang tidak masuk akal". Pada kesempatan itu, ia berjanji akan menggandakan jumlah polisi patroli subway, dikutip dari Reuters.

photo
Foto Frank R James yang diedarkan oleh Kepolisian New York. James diidentifikasi sebagai person of interest yang diduga memiliki pengetahuan tentang penembakan di subway pada Selasa (12/4/2022). - (EPA-EFE/NEW YORK CITY POLICE DEPARTMENT)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement