REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Petugas Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta mengumpulkan 13 meter kubik atau sekitar 4,59 ton sampah dari dua lokasi demonstrasi, yakni Kawasan Monumen Nasional (Monas) dan Gedung Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat. "Kebanyakan sampah plastik," kata Humas Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta, Yogi Ikhwan di Jakarta, Selasa (12/4/2022).
Menurut dia, jumlah sampah yang dikumpulkan itu setara dengan dua truk sampah. Dia menambahkan, jumlah sampah itu lebih sedikit dibandingkan ketika unjuk rasa besar sebelumnya mungkin karena saat ini bertepatan dengan bulan Ramadhan 1443 Hijriah.
Apabila dibandingkan ketika unjuk rasa Undang-Undang Cipta Kerja pada Selasa (13/4/2020) jumlah sampah yang dikumpulkan sebanyak 17,5 ton atau setara 47 meter kubik (m3). "Bertepatan bulan puasa juga, kalau biasanya sisa-sisa nasi kotak," katanya.
Dia mengatakan, penanganan sampah dilaksanakan oleh ratusan pasukan Oranye dari Suku Dinas Lingkungan Hidup Jakarta Pusat dan Jakarta Selatan. Lokasinya di Patung Kuda hingga Jalan Medan Merdeka Selatan di kawasan Monas dan di DPR/MPR/DPD RI.
Para petugas kebersihan menyisir sejumlah titik di dua lokasi unjuk rasa sejumlah elemen masyarakat itu. Itu dilakukan setelah massa bubar. Mereka membawa kantong untuk memungut sampah dan menyapu jalanan agar jalan raya kembali bersih setelah aksi unjuk rasa.
Sejumlah truk sampah dikerahkan termasuk kendaraan penyapu otomatis. Para petugas bekerja hingga malam hari meski Jakarta pada Senin (11/4) sore hingga malam diguyur hujan lebat.