REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Staf Khusus (Stafsus) Menteri Keuangan Bidang Komunikasi Strategis, Yustinus Prastowo memberi tanggapan terkait beredarnya tangkapan layar laporan harta kekayaan penyelenggara negara (LHKPN) yang viral di Twitter. Hal itu lantaran dari LHKPN pada 2011 dan 2021, kekayaan yang dilaporkannya meningkat drastis mencapai 1.900 persen lebih atau rata-rata bertambah Rp 1 miliar per tahun.

"Ini sangat mudah saya jelaskan. 2011 laporan terakhir saya setelah resign dari ASN. Lalu sejak 2011 saya bekerja di swasta dan wirausaha sampai dengan 2020 ketika saya menjadi stafsus. Wajib LHKPN lagi 2021," kata Prastowo melalui akun Twitter, @prastow di Jakarta, Jumat (8/4/2022). Republika sudah meminta izin mengutip status tersebut.

Prastowo menegaskan, LHKPN yang dilaporkannya telah merujuk aturan berlaku. "Semua sudah sesuai dengan SPT PPh OP (surat pemberitahuan tahunan pajak penghasilan objek pajak) dan lain-lain," ujarnya.

Sebelumnya, Enggal selaku pemilik akun @OnlyFren membocorkan nilai LHKPN milik Prastowo yang mengalami kenaikan fantastis. "Izin bertanya mas @prastow, ada kenaikan signifikan seperti ini patut dicurigai ga?" ucap Enggal dengan me-mention Prastowo. Status ini dikomentari ratusan akun yang rata-rata mempertanyakan kekayaan Prastowo yang meningkat tajam.

Akun milik Enggal membagikan LHKPN Prastowo pada 22 Juni 2011 yang berada di angka Rp 879 juta. Kala itu, ia berstatus sebagai aparatur sipil negara (ASN) Direktorat Jenderal Pajak Kemenkeu. Kemudian, Prastowo membuat laporan total hart kekayaan pada 27 April 2021 dengan nilai Rp 19,3 miliar. Laporan tersebut dibuat sebagai konsekuensi statusnya sebagai Stafsus Menkeu Sri Mulyani.

Hanya saja, warganet pun banyak yang membincangkan kenaikan nilai kekayaan Prastowo selama 10 tahun terakhir. Banyak akun yang menghitung jika kekayaan Prastowo jika dirata-rata naik 190 persen per tahun.

Baca: Anies Buat Joke: Saya Enam Bulan Lagi Pensiun, Ga Ada Perpanjangan Soalnya...

Ikuti Whatsapp Channel Republika