Jumat 08 Apr 2022 12:46 WIB

Kemenkeu Anggarkan Rp 6,95 Triliun untuk BLT Minyak Goreng

Anggaran BLT migor yang disiapkan adalah Rp 750 miliar untuk 2,5 juta penerima.

Rep: Antara/ Red: Erik Purnama Putra
Dirjen Kekayaan Negara Kementerian Keuangan Isa Rachmatarwata.
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Dirjen Kekayaan Negara Kementerian Keuangan Isa Rachmatarwata.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah menganggarkan dana Rp 6,95 triliun untuk bantuan langsung tunai minyak goreng (BLT migor) yang akan diberikan kepada 23,15 juta keluarga penerima manfaat (KPM). Adapun besaran BLT migor yang diberikan pemerintah sebesar Rp 300 ribu untuk satu KPM.

Direktur Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Isa Rachmatarwata mengatakan, proses penganggaran tersebut bisa dilakukan lebih cepat karena program BLT migor sudah dimasukkan sebagai bagian dari program bantuan sosial (bansos) pangan dan menjadi satu dengan program bantuan tunai pedagang kaki lima, warung, dan nelayan (BT-PKLWN).

"Dalam hal ini adalah tambahannya untuk penerima BT-PKLWN yang melakukan usaha di bidang makanan," ucap Isa dalam media briefing di Jakarta, Jumat (8/4/2022). Untuk BLT minyak goreng yang diberikan melalui program bansos pangan, sambung dia, alokasi anggaran ditetapkan sebesar Rp 6,2 triliun untuk 20,65 juta KPM yang pada 2022 telah menerima bansos pangan.

Sementara untuk BLT migor melalui program BT-PKLWN, menurut Isa, anggaran yang disiapkan adalah Rp 750 miliar untuk 2,5 juta penerima. "Ini dananya kami bisa menggunakan dana yang sudah disalurkan ke TNI/Polri untuk BT-PKLWN dan Kementerian Sosial untuk penerima program keluarga harapan (PKH) dan bansos pangan sebelumnya," tuturnya.

Isa menegaskan, Kemenkeu bersama ketiga institusi tersebut akan mencermati lebih lanjut apabila terdapat kekurangan alokasi anggaran. Sehingga penyaluran akan disusul pada bulan-bulan berikutnya. Dengan demikian, kata dia, yang terpenting BLT migor bisa segera disalurkan pada Ramadhan ini atau paling lambat satu pekan sebelum Idul Fitri, sesuai arahan Presiden Jokowi

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement