REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG SELATAN--Pemerintah Pusat menyatakan akan memberikan bantuan langsung tunai (BLT) minyak goreng sebesar Rp300 ribu bagi jutaan keluarga di Indonesia. Menanggapi hal itu, Dinas Sosial Kota Tangerang Selatan (Tangsel) mengatakan masih menunggu arahan dari Pemerintah Pusat terkait data warga penerima manfaat.
"Belum ada instruksi dari Kemensos (Kementerian Sosial) siapa-siapa penerimanya. Apakah BNPT (bantuan pangan non tunai) atau PKH (program keluarga harapan), masih dibahas di pusat," kata Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kota Tangsel Apendi, Kamis (6/4/2022).
Apendi menuturkan, pihaknya telah mendata penerima bantuan sesuai masing-masing program bantuan sosial yang ada, baik BNPT maupun PKH. "Kita sudah punya data, namun tinggal data mana yang dipakai, apakah data itu (BPNT) atau data PKH, intinya mengikuti kementerian," tuturnya.
Diharapkan bantuan tersebut dapat diberikan kepada lebih banyak masyarakat sesuai dengan sasaran, sehingga manfaat yang dirasakan juga lebih luas. Jika menilik data warga miskin berdasarkan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) pada Dinsos Tangsel, jumlah warga miskin di Tangsel mencapai lebih dari 400 ribu kepala keluarga (KK). "Sesuai DTKS ada 410.233 KK, itu data Desember 2021. Tapi ini kita pilah-pilah lagi, yang terakhir belum ada lagi (data terbaru)," ujarnya.
Diketahui, Kementerian Sosial (Kemensos) akan menyalurkan bantuan langsung tunai (BLT) minyak goreng kepada 20,5 juta keluarga pada pertengahan April 2022 ini. Penyaluran BLT senilai Rp 300 ribu per keluarga itu menggunakan jasa PT Pos Indonesia."Waktu penyalurannya antara tanggal 4 - 21 April 2022," kata Sekretaris Jenderal Kemensos, Harry Hikmat.
Harry menjelaskan, pihaknya akan menyalurkan BLT minyak goreng sebesar Rp 300 ribu per keluarga. Besaran itu merupakan akumulasi dari nilai bantuan Rp 100 ribu per bulan untuk April, Mei, dan Juni.
BLT minyak goreng Rp 300 ribu itu, lanjut Harry, akan diserahkan kepada 20,5 juta keluarga yang tersebar di seluruh Indonesia. Mereka terdiri atas 18,8 juta keluarga yang tercatat sebagai penerima Bansos Sembako atau Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT), dan 1,85 juta keluarga penerima Bansos Program Keluarga Harapan (PKH). Eva Rianti