REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Gubernur DKI Jakarta, Anies Rasyid Baswedan, mengatakan, pihaknya sejauh ini telah mengantisipasi kenaikan harga kebutuhan pokok di DKI Jakarta. Menurut dia, perumusan soal antisipasi kenaikan harga sudah dilakukan sejak awal pekan ini dengan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID). “Nanti, salah satu kesimpulannya akan ada penjelasan tentang langkah praktis yang ada di Jakarta,” kata Anies di Balai Kota, Kamis (7/4/2022).
Dia menambahkan, saat tren kenaikan dirasa makin meninggi, pihaknya akan segera menambah pasokan. Sehingga, harga disebutnya bisa lebih terkendali. “Jadi tentu dari kami menambah pasokan agar bisa meningkatkan supply agar harga bisa lebih terkendali,” tuturnya.
Dia menyebut, pengendalian harga pokok yang sejauh ini ada dalam kontrol DKI sebagian, diharapkan bisa mengurangi beban masyarakat. Walaupun, Anies tak menampik ada faktor harga pasar di luar wewenang DKI.
Sementara itu, Asisten Perekonomian dan Keuangan Setda Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, Sri Haryati, mengatakan, pihaknya telah memastikan ketersediaan stok pangan selama Ramadhan dan Idul Fitri 2022. Menurutnya, keamanan itu telah sesuai dengan pengawasan berbagai instansi dan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Provinsi DKI Jakarta.
“Kami telah melakukan koordinasi melalui TPID. Dari hasil koordinasi tersebut, berdasarkan data Dinas KPKP mengenai komoditas pangan strategis, yakni beras, daging sapi/kerbau, daging ayam, telur ayam, cabe keriting, rawit merah, dan bawang putih tersedia dalam jumlah yang cukup dan aman,” kata Sri dalam keterangannya di Jakarta.
Dia melanjutkan, dengan adanya keamanan stok pangan itu, diharapkan bisa menjaga kestabilan harga pangan di Jakarta. Sehingga, inflasi di DKI dalam kurun waktu Ramadan dan Idul Fitri, dinilainya akan tetap terjaga. “Kenaikan inflasi didorong oleh kenaikan harga yang di antaranya disebabkan oleh tingginya permintaan,” tuturnya.
Meski demikian, katanya, beberapa komoditas pangan diperkirakan masih akan mengalami tren kenaikan harga. Hal itu, diklaim dia karena Ramadan dan Idul Fitri serta implikasi dari kenaikan harga komoditas global. “Dengan adanya upaya-upaya yang dilakukan ini, inflasi Jakarta tetap terkendali dan berada dalam kisaran sasaran inflasi nasional sebesar 3 persen +- 1 persen,” ujar Sri.