Rabu 06 Apr 2022 15:27 WIB

Kampanye Gemar Makan Ikan Jadi Momentum Hari Nelayan di Kabupaten Lebak

Masyarakat diharapkan membudayakan gemar makan ikan dari seluruh kalangan usia.

Rep: Antara/ Red: Erik Purnama Putra
Seorang nelayan merapikan jala ikan untuk menangkap ikan di Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Binuangeun di Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, Ahad (8/3/2020).
Foto: Antara/Muhammad Bagus Khoirunas
Seorang nelayan merapikan jala ikan untuk menangkap ikan di Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Binuangeun di Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, Ahad (8/3/2020).

REPUBLIKA.CO.ID, LEBAK -- Kampanye gerakan budaya gemar makan ikan menjadi momentum pada peringatan Hari Nelayan di Kabupaten Lebak, Provinsi Banten. Dengan begitu, diharapkan nelayan dapat lebih banyak lagi dalam menangkap ikan yang segar dan bergizi.

"Kita sangat berterima kasih kepada nelayan yang berjuang untuk memenuhi kebutuhan pangan ikan yang memiliki gizi cukup tinggi dan menyehatkan," kata Kepala Bidang Peningkatan Kapasitas Nelayan Kecil Dinas Perikanan Kabupaten Lebak, Rizal Ardiansyah saat memperingati Hari Nelayan di Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, Rabu (6/4/2022).

Dia mengemukakan, pihak pemerintah daerah terus mengoptimalkan kampanye dan mensosialisasikan kepada berbagai elemen masyarakat untuk membudayakan gemar mengkonsumsi makan ikan. Manfaat makan ikan, kata Rizal, dapat menumbuhkan kecerdasan dan kesehatan.

Pasalnya, ikan memiliki kandungan omega tiga, protein dan gizi. Sehingga diharapkan masyarakat dapat membudayakan gemar makan ikan dari seluruh kalangan usia, termasuk generasi yang masih dalam kandungan.

Menurut Rizal, produksi ikan tangkap di pesisir selatan Kabupaten Lebak terdapat ikan segar yang sangat enak dan bergizi tinggi sangat bagus bagi perkembangan kecerdasan anak juga pemenuhan kebutuhan protein. Dengan demikian, lanjut dia, para nelayan tetap semangat dan semoga nelayan semakin tertata pemukimannya, semakin meningkat kemampuan melautnya, serta meningkatnya kesejahteraan.

Menurut dia, perhatian pemerintah daerah cukup tinggi terhadap nelayan karena setiap tahun menggulirkan bantuan alat tangkap guna meningkatkan produksi tangkapan. Saat ini, kata Rizal, produksi tangkapan ikan di 11 tempat pelelangan ikan (TPI) mencapai 7.000-8.000 ton per tahun dengan nilai yang bergulir sebesar puluhan miliar rupiah per tahun, serta melibatkan sekitar 3.600 nelayan.

Sementara itu, sejumlah nelayan pesisir tidak merayakan Hari Nelayan baik dengan peringatan upacara maupun berkumpul di tepi pantai mengingat masih dilarang untuk berkerumun guna mencegah pandemi Covid-19. "Kami berharap hari nelayan itu terus perhatian pemerintah hadir untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga nelayan, " kata Acung (50), seorang nelayan TPI Tanjung Panto, Kabupaten Lebak.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement