REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI--Sebanyak tiga inovasi yang digulirkan perangkat daerah Pemkot Sukabumi menjadi juara dalam Kompetisi Inovasi Kota Sukabumi (KIKS) 2022. Inovasi tersebut dinilai menjadi yang terbaik berdasarkan penilaian juri independen.
Sebelumnya, ada 6 inovasi yang masuk dalam tahapan presentasi dan wawancara di Ruang Pertemuan Setda Kota Sukabumi, Kamis (31/3/2022) lalu. Pada momen itu hadir Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi dan Wakil Wali Kota Sukabumi Andri Setiawan Hamami, dan Sekda Kota Sukabumi Dida Sembada.
'' Inovasi berbasis teknologi mutlak dilakukan di tengah era disrupsi dan era vuca yang berarti perubahan yang cepat termasuk pada teknologi dan informasi,'' ujar Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi, Selasa (5/4/2022). Sehingga percepatan pembangunan berbasis teknologi mau tidak mau harus dilaksanakan
Oleh karenanya ajang KIKS ini kata Fahmi diharapkan dapat melahirkan inovasi terbaik. Di mana inovasi SIMTRAC-19 yakni Sistem Informasi Manajemen Tracing Covid 19 dari Dinas Kesehatan RSUD (Rumah Sakit R Syamsudin SH) menjadi juara pertama.
Selanjutnya, juara kedua yakni inovasi Batik Milik Anda yakni Isbat Nikah Menjamin Kepemilikan Dokumen Administrasi Kependududkan Keluarga yang digulirkan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Sukabumi. Juara ketiga inovasi Mantul atau Teman Tuli inovasi Dinas Kesehatan RSUD (Rumah Sakit R Syamsudin SH).
Fahmi menerangkan, Gubernur Jabar menititipkan agar Kota Sukabumi menjadi salah satu daerah pilot project inovasi di Jabar dalam pelayanan publik. Sebab Kota Sukabumi ada potensi melompat dalam pelayanan publik berbasis teknologi.
Seiring dengan tantangan di usia Kota Sukabumi ke-108 yakni bisa atau mampu menjadi aparatur yang adaptif dengan perkembangan. Langkah ini mengacu pada ekspektasi harapan warga makin meningkat karena disampaikan langsung ke kepala daerah dan media sosial dan harus siap dalam menghadapinya dengan baik.
'' Salah satunya One agency one inovation, sejalan amanat Menpan RB bahwa kementrian dan lembaga mari sama-sama perkuat pelayanan publik berbasis teknologi,'' kata Fahmi. Di mana di daerah setiap SKPD harus tampilkan inovasi.
Hasilnya kata Fahmi, dari 31 SKPD dan 3 BUMD melahirkan 65 inovasi dan menunjukkan ada satu SKPD yang lebih dari 1 inovasi. Kondisi ini menunjukkan semangat dan aura melakukan perubahan ke arah lebih baik.