REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi sudah meminta kantor Dinas Tata Ruang Kota Semarang untuk mengganti logo SHIELD, lantaran mirip dengan Marvel. "Sampun dikoordinasikan dengan @DISTARUSemarang sebagai bahan evaluasi. Matur suwun," ujarnya lewat akun Twitter @hendrarprihadi dikutip di Jakarta, Senin (4/4/2022).
Hendrar beberapa kali membalas pertanyaan warganet yang kecewa dengan logo SHIELD yang dianggap tidak menghargai copyright. Selain itu, ada juga yang mengingatkan, mengapa nama program dibuat tidak menggunakan bahasa Indonesia. Orang nomor satu di Pemkot Semarang itu pun akhirnya menyerahkan semua usulan tersebut kepada Dinas Tata Ruang Kota Semarang. "Bukan untuk komersial, dan tetap jadi bahan evaluasi @DISTARUSemarang," kata Hendi, sapaan akrabnya.
Masalah itu bermula ketika Hendi meresmikan program SHIELD yang dibuat Dinas Tata Ruang Kota Semarang pada Jumat (1/4/2022). SHIELD merupakan singkatan dari Spatial Holistic Integrated Environment and Land Division yang berarti divisi integrasi holistik spasial lingkungan dan pertanahan. Melalui kehadiran SHIELD, diharapkan keterbukaan informasi terintegrasi soal lingkungan dan pertanahan di Kota Semarang dapat lebih diperkuat.
Dia menjelaskan, SHIELD hadir sebagai pertimbangan pengambilan kebijakan pembangunan di Kota Semarang. Pasalnya, SHIELD secara khusus memiliki peran dalam memberikan informasi tentang Kota Semarang dari berbagai sumber, seperti cuaca, wilayah rawan bencana, hingga sistem peringatan dini. Hal itu sesuai dengan misi ke-5 Hendi, yaitu mewujudkan pembangunan berwawasan lingkungan.
Untuk itu, Hendi menekankan agar SHIELD dapat benar-benar berjalan sesuai harapannya sebagai sistem pendukung pembangunan Kota Semarang yang berkelanjutan. "Informasi yang disajikan tentunya akan sangat berguna untuk menghasilkan kebijakan pembangunan yang ramah lingkungan di Kota Semarang," ucap Hendi dikutip dari laman resmi Pemkot Semarang.
Pelaksana Tugas (Plt) Dinas Tata Ruang Kota Semarang, Mohamad Irwansyah meyakinkan, SHIELD nantinya produktif menghasilkan sebuah studi yang terintegrasi, yang kemudian dapat mendorong pertumbuhan pembangunan ekonomi di wilayah ibu kota provinsi Jawa Tengah.
"Mudah-mudahan dari studi yang dihasilkan itu, kita bisa melihat bahwa SHIELD bisa benar-benar bermanfaat untuk Pak Wali, seluruh organisasi perangkat daerah, juga masyarakat luas. Ini sesuai pesan Pak Wali bahwa bukan hanya tepat guna yang dikejar, tetapi juga manfaat yang luas," kata Irwansyah.
Video peresmian program SHIELD pun diunggah di akun @humaspemkotsmg. Warganet pun akhirnya tersengat setelah mendapati logo SHIELD yang dipakai sangat mirip dengan logo Marvel. Hal itu membuat ribuan warganet mengkritik @humaspemkotsmg yang dianggap mencontek hasil karya orang. "Dinas tata ruang kota. Logonya shield Marvel banget tuh. Hubungannya apa pula tata ruang sama burung itu hah? @MarvelStudios @Marvel," kata akun @F_Nusaputra mengingatkan Pemkot Semarang.
Akun @mtrshlh juga mengunggah tangkapan layar pidato wali kota Semarang tentang kreativitas, namun logo SHIELD malah mencontek milik pihak lain. "Dengan kreativitas. Tapi logo nyonteq. Hypocrite much."
Hingga kini, video peluncuran logo SHIELD pun sudah ditonton 197 ribu viewers dan mendapat ribuan komentar negatif. Mereka menyayangkan mengapa Pemkot Semarang memakai Marvel untuk dijadikan logo untuk mengurus masalah pertanahan di ibu kota Provinsi Jawa Tengah tersebut.
Mendapat komentar bertubi-tubi, akun Pemkot Semarang pun meminta Dinas Tata Ruang untuk memperbaiki logo yang sudah diresmikan tersebut. "Telah dievaluasi oleh Dinas Tata Ruang Kota Semarang sebagai yang menangani. Terima kasih Cc: @DISTARUSemarang," ucap akun @humaspemkotsmg.
Baca: Dosen Paramadina Sebut Statemen Andika Soal Keturunan PKI Bisa Daftar TNI Kegenitan Politik