REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Pemerintah Kota Surabaya berkoordinasi dengan pihak kepolisian setempat guna meningkatkan keamanan di wilayah Bulak Banteng yang rawan digunakan tawuran di kalangan remaja.
"Kami akan mengambil langkah pencegahan dan menindak tegas bagi pelaku tawuran di wilayah Bulak Banteng," kata Wakil Wali Kota (Wawali) Surabaya Armuji di Surabaya, Rabu (30/3/2022).
Menurut Armuji, hal itu dilakukan menyusul Muhammad Rafli Akbar, pelajar asal Dukuh Bulak Banteng 2 Suropati 1 Surabaya meninggal usai dikeroyok sejumlah remaja di Jalan Dukuh Bulak Banteng II pada Ahad (27/3) dini hari.
Pengeroyokan itu diduga karena korban sempat melirik ketiga pelaku saat ketiga pelaku mengendarai motor dengan knalpot brong. Wawali Armuji sempat mengunjungi rumah keluarga almarhum yang berada di Bulak Banteng Gang Bhinneka pada Selasa (29/3).
Dia menyampaikan belasungkawa atas berpulangnya ananda Raffli akibat pengeroyokan. Armuji juga sempat menyemangati agar keluarga diberikan ketabahan menghadapi situasi ini.
Selain itu, dia juga mendapatkan berbagai masukan dari tokoh masyarakat bahwa di wilayah Bulak Banteng dan Platuk Donomulyo kerap kali digunakan tawuran antargeng pada setiap malam Ahad dalam dua bulan terakhir.
"Prihatin sekali atas terjadinya tragedi ini. Tentunya ini menjadi refleksi dan pekerjaan rumah bagi kita semua bahwa nilai-nilai kemanusiaan tidak boleh hilang dari bumi Surabaya, ayo rek dijogo bareng," kata Armuji.
Pada kunjungannya, Armuji juga menyerahkan tali asih pada keluarga dan akan menyelesaikan tanggungan biaya perawatan di RSUD Dr Soewandhie sehingga tidak membebani keluarga yang juga merupakan masyarakat berpenghasilan rendah.
"Tanggungan di RSUD Soewandhie akan kami bereskan sehingga tidak membebani keluarga," katanya.