Rabu 30 Mar 2022 16:12 WIB

PDIP: Kalau Ada yang Pasangkan Puan-Anies Monggo Aja

Pemilihan calon presiden dan wakil presiden harus berdasarkan berbagai pertimbangan.

Rep: Nawir Arsyad Akbar/ Red: Ratna Puspita
Ilustrasi. Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Bambang Wuryanto menilai, adanya pihak-pihak yang memasangkan Ketua DPR Puan Maharani dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebagai aspirasi.
Foto: Republika/Nawir Arsyad Akbar
Ilustrasi. Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Bambang Wuryanto menilai, adanya pihak-pihak yang memasangkan Ketua DPR Puan Maharani dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebagai aspirasi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Bambang Wuryanto menegaskan, penunjukkan calon presiden dan wakil presiden yang diusung partai adalah kewenangan penuh Megawati Sukarnoputri. Ia menilai, adanya pihak yang memasangkan Ketua DPR Puan Maharani dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebagai aspirasi.

"Hasil kongres kita menyerahkan penuh kepada Ibu Ketum, kalau ada orang masang-masangan ini itu monggo aja lah. Namanya wacana publik atau keinginan publik harus diizinkan lah," ujar Bambang di Gedung Nusantara II, Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu (30/3/2022).

Baca Juga

Ia menjelaskan, pemilihan calon presiden dan wakil presiden harus berdasarkan berbagai pertimbangan. Salah satunya, rekam jejak sosok tersebut dalam menyelesaikan permasalahan bangsa.

"Inget baik-baik ya, kalau mau memilih pemimpin apalagi pemimpin presiden, lihat lah track record-nya gitu loh. Jangan katakanlah suka tidak suka, track record-nya bisa tidak orang ini menyelesaikan masalah bangsa," ujar Bambang.

Pengamat komunikasi politik dari Universitas Esa Unggul, Jamiluddin Ritonga, mengatakan, Puan Maharani memberi peluang untuk berpasangan dengan Anies Baswedan pada Pilpres 2024. Hal itu mungkin terjadi dilihat dari beberapa faktor.

"Ya ada tiga faktor Puan dan Anies bisa berpasangan. Pertama, Puan akan diusung PDIP yang tanpa berkoalisi dapat mengusung sendiri pasangan presiden. Karena itu, Puan dapat bebas memilih pasangannya pada Pilpres 2024," ujar Jamiluddin.

Kedua, pendukung Anies dan Puan dari segmen berbeda. Anies cenderung didukung kalangan Islam dan berpendidikan menengah atas. Sementara Puan mendapat sokongan dari kelompok nasionalis. Jadi, pendukung Anies dan Puan di atas dapat saling mengisi sehingga menjadi kekuatan.

Tentu saja, hal itu dapat terjadi bila Anies dan Puan dapat merukunkan para pendukungnya. Sebab, selama ini pendukung Anies dan Puan seperti minyak dan air yang sulit disatukan.

"Karena itu, meskipun dukungan kedua belah pihak relatif besar, tapi mereka berupaya saling meniadakan. Faktor ini tentu membuat dukungan terhadap Anies dan Puan justru akan mengecil," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement