Rabu 30 Mar 2022 12:59 WIB

Polisi Amankan 20,9 Kg Sabu yang Disembunyikan di Sound System

Polisi menangkap lima orang yang diduga sebagai kurir narkoba.

Rep: Ali Mansur/ Red: Ilham Tirta
Barang bukti narkotika jenis sabu ditampilkan saat konferensi pers pengungkapan peredaran narkotika (ilustrasi).
Foto: REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA
Barang bukti narkotika jenis sabu ditampilkan saat konferensi pers pengungkapan peredaran narkotika (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jajaran Satresnarkoba Polres Metro Jakarta Pusat menggagalkan penyeludupan sabu sebanyak 20 bungkus dengan total seberat 20,9 kilogram jaringan Sumatera Selatan-Lampung-Jakarta di Mesuji, Sumatera Selatan. Dalam pengungkapan itu, pihak kepolisian mengamankan lima orang yang diduga sebagai kurir narkoba.

"Tersangka yang diamankan ada lima orang dan barbuk (barang bukti) narkotika jenis sabu yang diamankan sebanyak 20 bungkus kalau ditimbang bruto 20,9 kilogram," ujar Kasat Narkoba Polres Metro Jakarta Pusat, Kompol Indrawieny Panjiyoga saat konferensi pers di Polres Metro Jakarta Pusat, Rabu (30/3/2022).

Baca Juga

Menurut Indrawieny, pengungkapan ini merupakan hasil pengembangan dari kasus sebelumnya di Jakarta Pusat. Pihanya mengalisa jaringan yang terlibat hingga diketahui akan ada barang yang akan dikirim dari Sumatera ke Jakarta. Karena itu, pihaknya melakukan penyelidikan di Sumatera Utara dan Lampung.

"Kami menemukan jaringan tersebut sudah melakukan perjalanan ke Lampung. Kami menemukan para pelaku di rest area, lalu kami lakukan penangkapan dan berhasil menemukan tersangka sebanyak lima orang di dalam mobil," kata Indrawieny.

Pada saat dilakukan penggeledahan, petugas menemukan barang haram yang disembunyikan dibalik speaker berukuran besar yang ada di dalam mobil Avanza yang dikendarai para tersangka. Rencananya, narkoba itu akan didrop ke Mesuji, Lampung, dan Jakarta.

"Mobilnya Avanza, kenapa kita buka pintu belakang? Jadi sabu ini ditutup di belakang sound system. Sehingga saat petugas melakukan pemeriksaan akan terkelabui dengan sound system sebesar ini," kata Indrawieny.

Dari hasil pemeriksaan, para kurir itu mengaku sudah beberapa kali melakukan pengantaran narkoba ke Lampung dan wilayah Jakarta. Ia menegaskan, dalam pengungkapan kasus ini, pihaknya mengedepankan preemptive strike, yaitu dengan mencegah barang ini masuk ke wilayah Jakarta, khususnya Jakarta Pusat.

"Dari pengungkapan ini, jumlah jiwa yang bisa kita selamatkan sekitar 100 ribu jiwa dan barbuk ini bernilai Rp 30 miliar rupiah," kata Indrawieny.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement