REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lembaga Bahasa Universitas BSI (Bina Sarana Informatika) menyelenggarakan TOEFL Predcition Test, untuk para dosen BRI Institute. Kegiatan TOEFL Prediction Test ini merupakan kegiatan terakhir yang dilaksanakan, setelah sebelumnya pernah digelar juga pada bulan Februari 2022 lalu, yang dengan menyelesaikan kegiatan TOEFL Pre Test dan Pendalaman Materi dengan tema “Scaling Up Your TOEFL Score”.
Pascakegiatan Februari lalu, dosen-dosen BRI Institute diberikan waktu 1 bulan untuk mempersiapkan diri secara maksimal dan belajar mandiri, mengenai Bahasa Inggris atau TOEFL, guna melatih diri dalam meningkatkan kompetensi bahasa Inggris khususnya TOEFL.
Kegiatan TOEFL Prediction Test dilaksanakan secara offline di Gedung Rektorat BRI Institute yang berlokasi di Jalan TB. Simatupang, Jagakarsa, Jakarta Selatan, dengan tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat selama kegiatan berlangsung.
TOEFL Prediction Test turut dihadiri Rektor BRI Institute, Gunawan Witjaksono dan Wakil Rektor 2 Bidang Non-Akademik BRI Institute, Suparman. Narasumber yang hadir Jimmi, selaku Ketua Lembaga Bahasa Universitas BSI, serta 2 stafnya, Yanti Rosalinah dan Retno Rahayuningsih.
Suparman selaku Wakil Rektor 2 Bidang Non-Akademik BRI Institute menjelaskan, dari kegiatan TOEFL Prediction Test ini diharapkan para dosen akan lebih siap dalam meningkatkan kompetensi bahasa Inggris untuk dapat mengikuti TOEFL Test secara resmi nantinya.
“Saya berharap dengan adanya kegiatan ini para dosen di BRI Institute jadi lebih siap dalam mengikuti Tes Kemampuan Bahasa Inggris (TKBI) yaitu Test of English Proficiency (TOEP) guna keperluan sertifikasi dosen,” kata Suparman.
Ia juga menjelaskan, tujuan dari Kegiatan TOEFL Prediction Test yaitu untuk menambah pengetahuan dan kecakapan berbahasa Inggris dosen-dosen BRI Institute serta agar lebih familiar dengan format TOEFL Test.
Selain itu, juga dapat mengimplementasikan pengetahuan Bahasa Inggris yang sudah diperoleh dan meraih nilai TOEFL Prediction Test secara maksimal.