Selasa 29 Mar 2022 18:07 WIB

Besarnya Efek Ekor Jas Jokowi untuk PDIP

Menurut survei, PDIP jadi partai dengan elektabilitas terbesar karena faktor Jokowi.

Presiden Joko Widodo tampil di layar saat menyampaikan sambutan dalam peringatan HUT Ke-49 PDIP di kantor DPP PDIP, Jakarta Pusat, Senin (10/1/2022). Berdasarkan survei terbaru Median, efek Jokowi sangat besar terhadap tingginya elektabilitas PDIP.
Foto: Antara/Sigid Kurniawan
Presiden Joko Widodo tampil di layar saat menyampaikan sambutan dalam peringatan HUT Ke-49 PDIP di kantor DPP PDIP, Jakarta Pusat, Senin (10/1/2022). Berdasarkan survei terbaru Median, efek Jokowi sangat besar terhadap tingginya elektabilitas PDIP.

REPUBLIKA.CO.ID, oleh Febrianto Adi Saputro, Nawir Arsyad Akbar, Antara

Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) saat ini berada di posisi teratas dalam hal raihan elektabilitas. Dalam survei terbaru Media Survei Nasional (Median), faktor Joko Widodo (Jokowi) berkontribusi besar terhadap elektabilitas PDIP yang mencapai 19.6 persen.

Baca Juga

 

"Dari klaster partai nasionalis partai nasionalis terbesar adalah PDIP dengan 19,6 persen," kata Direktur Eksekutif Median, Rico Marbun dalam paparannya secara daring, Selasa (29/3/2022). 

Partai Gerindra berada di urutan kedua dengan 13,5 persen dalam survei Media. kemudian Partai Demokrat di urutan ketiga dengan 10,6 persen lalu Partai Golkar dengan 8,8 persen, dan PKB 8,6 persen. 

Dalam surveinya Median mencari tahu alasan pemilih menjatuhkan pilihannya kepada PDIP. Pertama, keberadaan figur Jokowi jadi alasan terbesar responden memilh PDIP dengan skor 21 persen. Kemudian alasan terbesar kedua responden memilih PDIP adalah karena kader PDIP dianggap pembantu rakyat dengan 14 persen, sementara yang menjawab PDIP adalah pilihan dari dulu sebesar 7 persen.

"Sehingga ini bisa kita katakan bahwa tokoh yang agak dominan mendongkrak elektabiltias PDIP pada saat ini ada empat orang, ada Pak Jokowi, ada sosok Megawati 2 persen, ada sosok Soekarno 1 persen, dan sosok Ganjar. 0,5 persen. Secara dominan bisa kita katakan Jokowi lebih dominan keterpilihan dari PDIP," ujar Rico. 

Survei Median dilakukan 1 -7 Maret 2022. Sebanyak 1.200 responden dipilih secara random dengan teknik multistage random sampling, dengan margin of error sebesar 2,83 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. 

Sebelumnya, pada 16 Maret 2022, Charta Politika Indonesia di Jakarta, merilis hasil survei yang menunjukkan tingkat keterpilihan (elektabilitas) PDI Perjuangan dan Partai Gerindra bersaing di tiga provinsi. Yaitu di Jawa Barat, Jawa Timur, dan Lampung.

Di Jawa Barat, elektabilitas Gerindra unggul di posisi teratas dengan perolehan 21,3 persen, sementara PDI Perjuangan di urutan kedua dengan 18,2 persen. Dalam lembar kesimpulannya, Charta Politika menilai Gerindra unggul di Jawa Barat karena daerah itu merupakan lumbung suara Prabowo Subianto pada Pemilu 2014 dan Pemilu 2019.

Walaupun demikian, survei di Jawa Timur dan Lampung menunjukkan hasil yang berbeda. Posisi puncak di Jawa Timur untuk elektabilitas partai politik tertinggi diisi oleh PDI Perjuangan yang memperoleh angka 28,5 persen, diikuti oleh PKB 25 persen, Gerindra 9,8 persen, Golkar 5 persen, dan Partai Demokrat 3,4 persen.

 

PDI Perjuangan dan PKB jadi partai politik yang elektabilitasnya di Jawa Timur lebih dari 20 persen, sementara Gerindra di Jatim di bawah 10 persen. PDI Perjuangan juga unggul di Lampung dengan elektabilitas mencapai 29,8 persen, sementara Gerindra ada di posisi kedua dengan perolehan 16,6 persen.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement