Selasa 29 Mar 2022 16:08 WIB

Penajam Usulkan 15 Ribu Sambungan Gas Rumah Tangga ke Kementerian ESDM

Usulan ini untuk memenuhi kebutuhan gas rumah tangga masyarakat.

Rep: ANTARA/ Red: Fuji Pratiwi
Warga memeriksa meteran gas yang terpasang (ilustrasi). Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, mengusulkan 15.000 sambungan gas rumah tangga kepada Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).
Foto: Antara/Wahdi Septiawan
Warga memeriksa meteran gas yang terpasang (ilustrasi). Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, mengusulkan 15.000 sambungan gas rumah tangga kepada Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).

REPUBLIKA.CO.ID, PENAJAM -- Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, mengusulkan 15.000 sambungan gas rumah tangga kepada Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) untuk pemasangan pada 2023.

Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Sekretariat Kabupaten Penajam Paser Utara Ahmad Usman di Penajam, Selasa (29/3/2022), mengatakan, usulan ini untuk memenuhi kebutuhan gas rumah tangga masyarakat. "Usulan 15.000 pemasangan sambungan gas rumah tangga baru diperuntukkan mulai Kecamatan Penajam, Waru sampai Kecamatan Babulu," kata Usman.

Baca Juga

Ia memaparkan, saat ini sudah terpasang sebanyak 4.260 sambungan aliran gas rumah tangga program Kementerian ESDM di Kabupaten Penajam Paser Utara sejak 2018. Pada 2020, lanjut dia, Kabupaten Penajam Paser Utara mendapat kuota lanjutan atau jatah sebanyak 5.026 sambungan aliran gas rumah tangga dari Kementerian ESDM.

"Pemasangan sambungan gas rumah tangga pada 2018 dan 2020 baru di delapan kelurahan dan tiga desa di Kecamatan Penajam dan Kecamatan Waru," ujarnya.

Usman mengharapkan pembangunan jaringan gas rumah tangga tetap ditangani pemerintah pusat, sebab tidak ekonomis secara bisnis kalau gas rumah tangga di daerah itu ditangani oleh pihak swasta. Kementerian ESDM, menurut dia, telah mencetuskan skema kerja sama dengan melibatkan badan usaha atau pihak swasta untuk membangun infrastruktur jaringan gas rumah tangga tersebut.

Ia mengakui wilayah Penajam Paser Utara sulit dilirik oleh badan usaha untuk pembangunan jaringan gas rumah tangga, karena permukiman di daerah berjuluk "Benuo Taka" itu tidak padat seperti kota Balikpapan dan Samarinda.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement