REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Wakil Ketua Komisi E DPRD DKI Jakarta, Anggara Wicitra, mempertanyakan penjualan tiket Formula E yang tak kunjung dilakukan. Menurutnya, penundaan penjualan itu membuktikan persiapan Formula E yang tidak matang.
“Kami mempertanyakan mundurnya jadwal penjualan tiket Formula E. Ini semakin aneh,” kata Anggara dalam keterangan resminya di Jakarta, dikutip Selasa (29/3/2022).
Dibandingkan balap Formula E di New York dan Vancouver, Jakarta dinilainya kalah jauh. Menurut Wakil Ketua Komisi E itu, dua lokasi di Amerika Utara itu sudah mulai menjual tiket, padahal, gelaran balap mobil listrik Formula E di Vancouver dan New York baru akan digelar pada pertengahan Juli 2022.
“Tapi, tiketnya sudah dijual dari bulan ini, empat bulan sebelum pelaksanaan. Ini kita pelaksanaan (di Jakarta) Juni, tapi penjualan tiket belum ada,” ujarnya.
Dia mengkritik penjualan tiket Formula E yang terus diundur. Jika menilik pada balapan di Jakarta sekitar 4 Juni, persiapan dan promosi terhitung saat ini, kata dia, hanya sekitar dua bulan.
“Apakah cukup?” ujar Anggara.
Lebih jauh, dia mengingatkan Pemprov DKI Jakarta agar tidak menyepelekan penyelenggaran Formula E yang sudah menghabiskan anggaran. Dia menuturkan, ada dana sekitar Rp 560 miliar dari APBD yang perlu dipertanggungjawabkan.
“Kegagalan penyelenggaraan akan berpengaruh pada citra Jakarta dan Indonesia,” tuturnya.