REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR — Sebelas rumah di Gang Sampeu, Kampung Cincau, Kelurahan Gudang, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor ludes terbakar pada Selasa (29/3/2022) pagi. Setidaknya 43 jiwa dari 15 kepala keluarga (KK) terdampak atas kejadian ini.
Kepala Bidang Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan pada Dinas Pemadam Kebakaran Kota Bogor, Ade Nugraha, mengatakan api diduga berawal dari lantai dua rumah milik warga berinisial UC. Diperkirakan api muncul sekitar pukul 04.00 WIB.
“Satu orang pemilik rumah, Ibu UC mengalami luka bakar di bagian kepala dan kaki. Korban sudah dibawa ke Rumah Sakit Melania,” kata Ade kepada Republika.co.id, Selasa (29/3/2022).
Lebih lanjut, Ade menjelaskan, awalnya api terlihat dari lantai dua bagian atap rumah milik UC. Api kemudian merambat ke bangunan rumah permanen dan semi permanen di sekitarnya.
Akibatnya, kata dia, kerugian yang diderita korban mencapai sekitar Rp 700 juta, disertai aset bangunan yang diperkirakan mencapai Rp 1 miliar. Pantauan Republika.co.id di lokasi kejadian, hingga sekitar pukul 10.00 WIB, warga sedang memunguti puing-puing bangunan yang masih bisa diselamatkan.
Bahkan, beberapa rumah masih mengeluarkan asap kendati Pemadam Kebakaran telah selesai memadamkan api pada pukul 06.00 WIB. Rumah-rumah yang terletak di gang sempit ludes terbakar api dengan kondisi atap roboh dan perabotan habis terbakar.
“Kami membutuhkan dua jam penanganan dari pukul 04.00 WIB hingga kondisi aman terkendali pukul 06.09 WIB. Ada empat unit mobil pemadam dari Pemadam Kebakaran Kota Bogor dan satu unit dari Kabupaten Bogor,” kata Ade.
Salah seorang korban, Yuyun Yuningsih (40 tahun), mengaku sedang tertidur ketika kebakaran terjadi. Ibu dua orang anak ini, sontak terbangun ketika mendengar tetangga berteriak kebakaran pada Selasa (29/3) dini hari, sekitar pukul 04.00 WIB.
Tak terpikir ingin menyelamatkan apapun, Yuyun langsung mengajak dua orang anaknya untuk bangun dan lari dari rumah. Saat ini, rumah Yuyun yang terletak di belakang sumber api juga habis terbakar.
“Nggak tahu sumbernya dari kompor atau listrik, waktu api makin besar ada suara meledak gitu. Nggak tau dari gas atau apa. Saya turun selamatin diri sama anak-anak, nggak tahu rumah gimana. Nggak ada yang kebawa satu pun,” kata Yuyun.
Di samping itu, perempuan ibu tunggal ini berharap agar bisa mendapat bantuan agar rumahnya kembali dibangun. Namun, ia pun tak tahu bisa mendapat bantuan dari mana.
“Pengennya dibangun lagi aja rumahnya. Banyak juga yang jadi korban sih, ibu yang punya rumah juga. Semua pada lari tapi Alhamdulillahh tetangga masih selamat,” ucapnya.