REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, pemindahan dan pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) bukanlah proyek mercusuar dan tidak dilakukan untuk sekadar kegagahan Indonesia. Namun, proyek ibu kota negara ini dilakukan untuk mewujudkan Indonesia yang berkeadilan sosial bagi seluruh rakyatnya.
“Pemindahan Ibu Kota bukan proyek mercusuar, bukan juga untuk gagah-gagahan," ujar Jokowi dalam acara pelantikan dan pengukuhan pengurus DPP PA GMNI periode 2021-2026, Ahad (27/3/2022).
Ia menyebut, proyek IKN merupakan gagasan besar yang telah dimulai sejak era Bung Karno pada 1957. Pemindahan IKN, kata Jokowi, dilakukan untuk mewujudkan pemerataan dari Jawa sentris menjadi Indonesia sentris.
Jokowi menyampaikan, transformasi besar yang tengah dilakukan pemerintah dilakukan agar menjadikan Indonesia sebagai negara dengan ekonomi kuat dan mandiri. Selain membangun Ibu Kota baru, pemerintah juga telah memulai proses transformasi ekonomi secara besar-besaran dengan melarang ekspor bahan-bahan mentah.
“Mengubah jati diri sebagai negara pengekspor bahan mentah menjadi negara industri yang tangguh dan berwawasan lingkungan dan sekaligus membuka lapangan pekerjaan yang besar di negara kita Indonesia,” jelasnya.