REPUBLIKA.CO.ID, PASURUAN -- Anggota Komisi XI DPR RI Mukhamad Misbakhun menggencarkan kampanye penggunaan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) sebagai sistem pembayaran.
Dengan menggandeng Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPBI) Malang, politikus Partai Golkar itu menggelar seminar bertema ‘QRIS Sebagai Solusi Pembayaran Digital di Masa Pandemi’ di Desa Watestani, Kecamatan Nguling, Kabupaten Pasuruan, Jumat (25/3).
“Saya memiliki tugas untuk mengenalkan program-program Bank Indonesia kepada masyarakat Watestani. Ini adalah tugas saya untuk mengenalkan mitra-mitra saya kepada masyarakat Pasuruan dan Probolinggo,” ujar Misbakhun dalam keterangan tertulisnya.
Wakil rakyat dari Dapil II Jatim (Parusuan dan Probolinggo) itu sudah berkali-kali mengajak BI blusukan di desa-desa demi menyosialisasikan QRIS. Pada Februari lalu, Misbakhun juga menggelar kegiatan serupa di Desa Pleret, Kecamatan Pohjentrek, Kabupaten Pasuruan
Misbakhun menjelaskan sekarang warga desa sudah akrab dengan gawai terkoneksi internet. Mantan PNS Direktorat Jenderal Pajak itu menyatakan teknologi memudahkan masyarakat pengguna ponsel dalam bertransaksi.
Oleh karena itu, Misbakhun mendorong konstituennya di Watestani memahami dan menggunakan QRIS untuk bertransaksi sehari-hari, baik belanja di warung maupun pasar, membayar listrik dan iuran BPJS Kesehatan, bahkan menyetor pajak.
“Bapak dan ibu di sini pasti sudah memiliki handphone yang bisa mengakses internet. Bapak, ibu, akan dimudahkan melakukan pembayaran, cukup dengan sebuah handphone tanpa perlu repot-repot ambil uang dulu ke ATM maupun cari kembalian saat berjualan,” papar Misbakhun di seminar yang juga menghadirkan Kepala KPBI Malang Samsun Hadi sebagai pembicara itu.
Ia juga menjelaskan soal tugas BI. Misbakhun menuturkan BI tidak seperti bank-bank konvensional lainnya.
Menurut dia, BI merupakan bank sentral yang berwenang mencetak uang, mendistribusikan, dan mengatur peredarannya. BI juga bertugas menjaga stabilitas ekonomi.
Oleh karena itu, BI membuat QRIS untuk mengintegrasikan sistem pembayaran digital.
“Dengan kemajuan teknologi saat ini, pembayaran dapat dilakukan secara digital. Maka dari itu sebagai bentuk dukungan terhadap digitalisasi sistem pembayaran, BI meluncurkan QRIS, yakni pembayaran yang menggunakan kode QR,” tutur Misbakhun.