Sabtu 26 Mar 2022 07:33 WIB

Ganjar: Blangkon Jateng Sudah Digunakan

Katalog Elektronik Blangkon Jateng sudah digunakan termasuk promosikan UMKM di Jateng

Pemerintah  Provinsi Jawa Tengah berkolaborasi dengan Mbiz memanfaatkan platform perdagangan elektonik B2B  (business to business e-commerce) mbizmarket.co.id melalui program Blangkon Jateng (Jawa Tengah Belanja Langsung Toko Online).
Foto: istimewa
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah berkolaborasi dengan Mbiz memanfaatkan platform perdagangan elektonik B2B (business to business e-commerce) mbizmarket.co.id melalui program Blangkon Jateng (Jawa Tengah Belanja Langsung Toko Online).

REPUBLIKA.CO.ID,  SEMARANG -- Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan jajarannya sudah menggunakan katalog elektronik "Blangkon Jateng" (Belanja Langsung Toko Online Jawa Tengah) dalam pengadaan barang dan jasa, termasuk mempromosikan produk-produk unggulan dari para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

"Alhamdulillah di Jateng sudah berjalan, e-katalog kita sudah jalan bernama Blangkon Jateng. Jadi begitu LKPP punya ide memasukkan UMKM ke e-katalog, kita langsung komunikasi dan kita undang," kata Ganjar melalui keterangan pers yang diterima ANTARA di Semarang, Jumat (25/3/2022).

Hal tersebut disampaikan Ganjar menanggapi arahan Presiden Joko Widodo tentang Aksi Afirmatif Bangga Buatan Indonesia (BBI) kepada Menteri dan Kepala Daerah di Bali.

Orang nomor satu di Jateng itu menilai arahan Presiden Jokowi sangat jelas sehingga semua pihak harus menggenjot pertumbuhan ekonomi dengan kekuatan bangsa sendiri.

"Kalau 40 persen anggaran baik APBN maupun APBD digunakan untuk membeli produk-produk dalam negeri khususnya UMKM, maka ini betul-betul bisa mendorong pertumbuhan ekonomi," ujarnya.

Ganjar sepakat dengan Presiden Jokowi bahwa sudah saatnya Indonesia bangga pada produk dalam negeri sebab banyak industri dalam negeri dan juga UMKM yang produknya tidak kalah dengan produk impor.

"Namun ada juga yang harus kita dampingi, apakah izinnya, kapasitasnya, akses permodalannya dan lainnya. Kalau 40 persen anggaran digunakan, maka ini akan menjadi 'captive market' dan produsen bisa memenuhi," katanya.

E-katalog, lanjut Ganjar, menjadi solusi paling bagus untuk persoalan ini dan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) sudah membuat terobosan agar produk dalam negeri maupun produk UMKM bisa masuk ke dalam e-katalog.

"E-katalog Blangkon Jateng sudah sejak tahun lalu berjalan," ujar politikus PDI Perjuangan itu.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement