REPUBLIKA.CO.ID, JAMBI -- Kepolisian Daerah (Polda) Jambi mengimbau kepada seluruh lapisan masyarakat agar segera melaporkan kepada aparat kepolisian jika mengetahui atau mengalami sendiri ada kelangkaan minyak goreng di pusat perbelanjaan modern atau pasar tradisional, agar segera bisa diatasi.
"Jika terjadi kekurangan pasokan minyak goreng di daerah-daerah segera laporkan ke layanan Bantuan Polisi via nomor WhatsApp 085360555222, untuk bisa segera kami tindaklanjuti dan proses," kata Kasubbid Penmas Bidang Humas Polda Jambi Kompol Mas Edy, di Jambi, Jumat (25/3/2022).
Menurut Edy, hal itu dilakukan kepolisian di Jambi agar masyarakat bisa terus mendapatkan minyak goreng, dan selama ini di Provinsi Jambi juga tidak pernah ada terjadi kelangkaan. Sebelumnya, Kapolda Jambi Irjen Pol A Rachmad Wibowo didampingi Dirreskrimsus Polda Jambi Kombes Pol Christian Tory telah melakukan pengecekan gudang dan pabrik minyak goreng yakni di PT BNP dan PT KTN di kawasan Talang Duku, Muaro Jambi.
Kasubbid Penmas Kompol Mas Edy juga menyampaikan bahwa pengecekan ke dua pabrik dan gudang minyak goreng tersebut dalam rangka untuk memastikan stok minyak goreng di Jambi dalam kondisi aman dan cukup memenuhi kebutuhan masyarakat.Kapolda melakukan pengecekan sebagai antisipasi kelangkaan di pasaran.
Polda Jambi juga memastikan bahwa stok minyak goreng di Jambi aman dan mencukupi untuk memenuhi kebutuhan konsumen di pasaran. Pihaknya memastikan bahwa Polda Jambi terus mengawal pendistribusian minyak goreng ke daerah-daerah yang ada di Provinsi Jambi sehingga tidak ada penimbunan.
Sejak terjadi kelangkaan minyak goreng di berbagai daerah, namun di Provinsi jambi kelangkaan tidak terlalu lama dan pasokan kembali ada di pasaran setelah pihak kepolisian dan pemerintah daerah setempat terus melakukan pengawasan dan pemantauan ketersediaan pasokan minyak goreng di Provinsi Jambi agar bisa aman dan lancar.
"Kerja sama kami dari kepolisian dan pemerintah daerah setempat maupun pihak terkait sudah berjalan sangat baik, sehingga khusus Provinsi Jambi sangat jarang terdengar atau tersiar kabar ada antrean pembelian minyak goreng yang sangat panjang atau hal yang aneh dalam mendapatkan minyak goreng di daerah," kata Kompol Mas Edy.