REPUBLIKA.CO.ID,SURABAYA -- Kepala BPIP Prof KH Yudian Wahyudi, Jumat (25/2/2022), melakukan silaturahmi ke Kodam Brawijaya. Bertemu dengan Pangdam Brawijaya Mayjend Nurchahyanto, Prof Yudian melakukan dialog dan sosialisasi salam Pancasila di lingkungan prajurit TNI.
Prof Yudian menyampaikan mandat Perpres 7 Tahun 2018 tentang BPIP dan arahan Presiden RI, serta insur pimpinan serta instruksi KSAD kepada jajaran. Di mana, TNI AD termasuk Pangdam Brawijaya diminta untuk fokus membumikan dan membina ideologi Pancasila hingga di elemen terkecil di masyarakat yaitu komponen lingkungan. Di sisi lain, hal ini juga bisa mendukung implementasi program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD).
"Berdasarkan Data Badan Pusat Statistik Tahun 2021 bahwa jumlah Desa di Indonesia yang mencapai 83.820 Desa, maka kolaborasi antara BPIP dan TNI merupakan salah satu langkah strategis Implementasi dan Internalisasi Ideologi Pancasila," kata Prof Yudian.
Prof Yudian berharap dukungan TNI khususnya melalui Babinsa bisa diselenggarakan berkesinambungan di seluruh Indonesia. "BPIP selalu silaturahmi ke TNI setiap kunjungan ke luar daerah, hal ini untuk meminimalisir upaya-upaya yang mengadu domba hubungan strategis BPIP-TNI," kata Prof Yudian.
Prof Yudian juga menyampaikan bangsa ini telah diberikan negara yang besar dan mempunyai kesuburan dan kekayaan alam yang hebat ini yaitu NKRI. "Maka perlu kita rawat untuk kesejahteraan rakyat bersama yang berbhineka tunggal ika," katanya.
Pada kunjungan silaturahmi itu, Kepala BPIP didampingi oleh Plt. Sekretaris Utama DR Karjono, Deputi Bidang Hubungan Antar Lembaga Sosialisasi Komunikasi dan Jaringan Ir Prakoso, Deputi Bidang Hukum Advokasi dan Pengawasan Regulasi K.A Tajudin, dan Staf Khusus Dewan Pengarah BPIP Romo Antonius Benny Susetyo.
Sementara, Sekretaris Utama BPIP Karjono menambahkan, bahwa hasil koordinasi dengan Lemhanas disebutkan bahwa pembinaan ideologi Pancasila akan diterapkan di Lemhanas dan juga dapat digunakan membekali Kesatuan TNI dengan berbagai modul. Di antaranya, dalam pendidikan dan pelatihan (diklat), BPIP bekerjasama dengan Lembaga Pertahanan Nasional (Lemhanas) menyusun materi Diklat Pancasila.
"Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 2022, pelajaran pancasila wajib diajarkan lagi mulai dari PAUD, SD, SMP, SMA sampai Perguruan Tinggi, termasuk pendidikan Formal, informal dan Non Formal," kata Karjono.
Karjono mengatakan, di samping menggunakan pendidikan formal bagi generasi milenial, Presiden memberikan arahan khusus dalam Pembumian Pancasila kepada generasi milenial. Yakni, dilakukan dengan metode partisipatif dengan berpartisipasi aktif melalui musik, olahraga, kuliner dan film.
Staf Khusus Ketua Dewan Pengarah BPIP Romo Benny Susetyo menambahkan, BPIP memiliki alat bernama Pancamain yang berisi permainan tradisional khas Indonesia yang mencerminkan nilai-nilai Pancasila.
"Di sisi lain, BPIP juga telah mempersiapkan materi bahan ajar Pembinaan Ideologi Pancasila bagi TNI, POLRI, Hakim, Jaksa dan Kementerian atau Lembaga, penyusunan materi ini melibatkan pakar lintas instansi, materi ini diharapkan dapat menjadi referensi utama," kata Romo Benny.
Deputi Bidang Hubungan Antar Lembaga Sosialisasi Komunikasi dan Jaringan Prakoso juga menyampaikan pembumian Pancasila dan Internalisasi Pancasila dilakukan melalui berbagai media massa dan media elektronik dan cetak.
Di sisi lain Deputi Bidang Hukum Advokasi dan Pengawasan Regulasi Tajudin menyatakan bahwa semua Regulasi dibuat tidak boleh bertentangan dengan Pancasila.
Pangdam Brawijaya Mayjen TNI Nurcahyanto menyatakan siap mendukung Program BPIP. "Di sisi lain Kami memiliki Kegiatan TMMD dengan sasaran non fisik di 50 Kodim di seluruh Indonesia, khusus di Brawijaya ada lima Kabupaten Kota untuk Bela negara," kata Mayjen Nurcahyanto.
"Kodam Brawijaya akan nelaksanakan Sosialisasi untuk Korem, Kodim, Koramil se-Jawa Timur mulai bulan Juni 2022 untuk penguatan Pancasila maka perlu kolaborasi persiapan materi dengan BPIP," tambah Mayjen Nurcahyanto.