REPUBLIKA.CO.ID, AMBON--Kantor Pencarian dan Pertolongan mengerahkan pesawat dan kapal untuk mencari delapan dari 13 korban kecelakaan kapal cepat. Kecelakaan kapal cepat terjadi di wilayah perairan antara Pulau Bam dan Teor di Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT), Provinsi Maluku.
Menurut Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Ambon Mustari satu pesawat terbang milik pengawas perikanan dikerahkan untuk memantau lokasi kecelakaan kapal dari udara. KN SAR Abimanyu dan Kapal Angkatan Laut Panana milik Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut IX Ambon juga dikerahkan menuju ke lokasi kejadian kecelakaan untuk mendukung upaya pencarian.
Selain itu, ada Kapal Patroli (KP) Paus milik pengawas perikanan yang digunakan untuk membantu operasi pencarian di wilayah perairan Pulau Baam dan Pulau Teor. Mustari menjelaskan bahwa Tim Pos SAR Tual melakukan upaya pencarian dari udara menggunakan pesawat ATR 42-300 PK-YRE milik Pangkalan Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) Tual.
Ia menambahkan, unit pencarian dan pertolongan dua melakukan pencarian menggunakan KP Paus dan unit pencarian dan pertolongan tiga menggunakan KN SAR Abimanyumenuju ke Pulau Teoruntuk melaksanakan operasi SAR. "Semoga hari ini tim SAR gabungan bisa cepat menemukan tanda-tanda keberadaan korban dan korban bisa segera dievakuasi dalam keadaan selamat," kata Mustari di Kota Ambon, Jumat (25/3/2022).
Kapal cepat yang digunakan oleh Camat Teor bersama enam pegawai Inspektorat dan Bappeda Kabupaten SBT dan enam warga mengalami kecelakaan pada 23 Maret 2022 di perairan yang berada di antara Pulau Baam dan Pulau Teor.
Kecelakaan terjadi saat kapal cepat melakukan perjalanan dari Desa Tanah Baru di Kecamatan Kasui Watebula menuju ke Kecamatan Teor. Lima penumpang kapal termasuk Camat Teor Indah Adhayati Rumakway selamat dari kecelakaan itu dan delapan orang lainnya masih dalam pencarian.