Sabtu 19 Mar 2022 22:45 WIB

Blusukan di Wajak Kabupaten Malang, Menko PMK: Kumuhnya Nauzubillah

Blusukan di Wajak Kabupaten Malang, Menko PMK: Kumuhnya Nauzubillah

Rep: jatimnow.com/ Red: jatimnow.com
Blusukan di Wajak Kabupaten Malang, Menko PMK: Kumuhnya Nauzubillah
Blusukan di Wajak Kabupaten Malang, Menko PMK: Kumuhnya Nauzubillah

Malang - Menteri Koordinator (Menko) Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Republik Indonesia, Muhadjir Effendy, mengunjungi Desa Wajak, Kecamatan Wajak, Kabupaten Malang. Dalam kesempatan itu, ia menyempatkan diri blusukan di kawasan pemukiman padat penduduk di Jalan Cokroaminoto yang terkenal kumuh.

Selama blusukan, Muhadjir mendapati fakta di lapangan bahwa masih banyak rumah yang tidak layah dihuni. Mulai dari rumah dengan penghuni berlebihan, rumah dengan atap bocor yang akhirnya membanjiri isi rumah, hingga rumah berdinding bambu.

Ditemani oleh Wakil Bupati Malang, Didik Gatot Subroto, di sepanjang perjalanan ia membagikan sembako kepada warga penerima program PKH (Program Keluarga Harapan) dan membagikan masker kepada setiap warga yang ia temui.

Usai blusukan, ia mengomentari bahwa lingkungan di sana sudah tidak layak lagi dihuni masyarakat.

"Karena Desa Wajak ini ibu kota Kecamatan ya, tapi kumuhnya nauzubillah," ujarnya usai blusukan, Sabtu (19/3/2022).

Karena itu, ia mengusahakan untuk berkoordinasi dengan Menteri PUPR (Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat), Mochamad Basoeki Hadimoeljono, untuk membantu dirinya menciptakan lingkungan lebih sehat di Wajak.

"Lingkungan ini akan saya coba bicara dengan Pak Menteri PUPR, sehingga semoga bisa didanai untuk KOTAKU (Kota Tanpa Kumuh)," ungkapnya.

"Karena itu saya minta Pak Wakil Bupati, Pak Camat, kepala-kepala desa turunlah ke lapangan dan ceklah rakyatnya betul. Kalau ada yang perlu dibantu segeralah komunikasikan dengan pihak terkait. Bisa langsung ke Kementerian Sosial, Kementerian PUPR," sambungnya.

Muhadjir Effendy (kemeja putih) saat menyambangi salah satu rumah tidak layak yang memiliki banyak anak kecil.

Lebih lanjut, Muhadjir mengatakan saat ini Pemerintah Republik Indonesia tengah memerangi kemiskinan ekstrem yang menyisakan 9 persen.

"Kemiskinan kita ini kan sekitar 9 persen, semakin sedikit yang miskin itu bukan berarti semakin mudah. Itu semakin sulit, ibarat nasi liwet ini adalah keraknya. Sehingga kerak-kerak ini harus didatangi satu-satu, karena kalau tidak ya tidak akan selesai," tegasnya.

Muhadjir Effendy saat membagikan masker kepada warga.

Terakhir, mantan Rektor Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) ini mengungkapkan target pemerintah untuk memberantas kemiskinan di akhir masa jabatan Presiden Joko Widodo.

"Target dari pemerintah kan sudah jelas bahwa di 2024 ini Pak Presiden Jokowi menargetkan Indonesia nol persen kemiskinan ekstrim. Sehingga kita harus kerja habis-habisan untuk turun ke lapangan langsung, jangan gengsi, jangan jaga image, dan juga jangan cari pencitraan," pungkasnya.

Reporter: Rizal Adhi Pratama

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan jatimnow.com. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab jatimnow.com.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement