Sabtu 19 Mar 2022 18:49 WIB

Basarnas Bakal Beli Tiga Helikopter AW169 Tahun Ini

Helikopter akan disiagakan di lima tujuan kawasan wisata di Indonesia.

Personel kepolisian udara berada di samping Helikopter  Agusta Westland (AW) 189 setelah resmi dioperasikan oleh Kapolri usai upacara peringatan HUT Ke- 71 Polairud di Mako Polisi Udara Pondok Cabe, Tangerang Selatan, Banten, Rabu (1/12/2021). Kepolisian Udara akan mengoperasikan armada baru berupa sembilan Helikopter AW 189 dan dua helikopter AW 169 dalam rangka ikut serta memperkuat pertahanan dan keamanan Indonesia.
Foto: ANTARA/Muhammad Iqbal/foc.
Personel kepolisian udara berada di samping Helikopter Agusta Westland (AW) 189 setelah resmi dioperasikan oleh Kapolri usai upacara peringatan HUT Ke- 71 Polairud di Mako Polisi Udara Pondok Cabe, Tangerang Selatan, Banten, Rabu (1/12/2021). Kepolisian Udara akan mengoperasikan armada baru berupa sembilan Helikopter AW 189 dan dua helikopter AW 169 dalam rangka ikut serta memperkuat pertahanan dan keamanan Indonesia.

REPUBLIKA.CO.ID, KENDARI--Kepala Basarnas Marsekal Madya TNI Henri Alfiandi mengatakan tahun ini bakal membeli tiga unit helikopter produksi Agusta Westland jenis AW169 dari Italia. "Mudah-mudahan tahun ini kita akan mendapatkan tambahan tiga helikopter produk dari Agusta yaitu AW169 dan kapal cepat RBB (Rigid Bouyancy Boat) 74 buah," kata Kepala Basarnas di sela-sela kunjungan kerja di Kantor Basarnas Kendari, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara, Sabtu (19/3/2022).

Henri menyatakan akhir Maret 2022 ini akan turun persetujuan dari pemerintah untuk membeli tiga unit helikopter. "Jadi akhir bulan ini akan turun green book, itu istilahnya disetujui oleh pemerintah, kita jadi beli," ujar Kepala Basarnas.

Baca Juga

Namun demikian, Henri tidak merinci secara pasti berapa anggaran yang akan digunakan untuk membeli tiga helikopter jenis AW169 tersebut, namun dia menaksir anggarannya berkisar di bawah Rp 1 triliun. "Anggarannya sudah ada, saya nggak tahu persis, yang jelas mahal, kurang lebih mungkin kurang dari Rp 1 triliun," katanya.

Dia menjelaskan, anggaran kurang Rp 1 triliun tersebut bukan hanya membeli tiga pesawat helikopternya, namun juga meliputi biaya pendukung lainnya seperti jaminan suku cadang lima tahun. "Jadi jangan dibilang nanti harga pesawat berapa, tapi tidak diperhitungkan pendidikannya dan sparepart, itu kadang-kadang jadi rumor yang kurang baik. Harga pesawat bisa dilihat di katalog memang, tetapi apa, Pendukungnya itu yang tidak pernah disebutkan," ujarnya.

Selain itu ia menyampaikan bahwa pihaknya juga telah mengajukan kepada Kementerian Pertahanan bahwa Angkatan Darat akan menghibahkan delapan pesawat Heli BO105. "Dari delapan ini mungkin kita akan bisa mengoperasikan sedikitnya lima pesawat. Jadi tambahan kita, mudah-mudahan dua tahun mendatang bisa delapan pesawat helikopter," kata Henri.

Dia menambahkan, sesuai perintah Presiden Joko Widodo, pesawat helikopter akan disiagakan di lima tujuan kawasan wisata di Indonesia. Yakni Mandalika di Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat; Likupang di Kabupaten Minahasa Utara, Sulawesi Utara; Danau Toba di Sumatera Utara; Borobudur Kabupaten Magelang, Jawa Tengah; dan di Labuan Bajo di Kabupaten Manggarai Barat, Provinsi Nusa Tenggara Timur.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement