REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Ketua Umum Pimpinan Pusat Pagar Nusa NU, Muchamad Nabil Haroen menyatakan saat ini sedang diperjuangkn agar pencak silat bisa masuk Olimpiade.
Inilah yang antara lain menjadi semangat pada tahun ini Pagar Nusa mengangkat tema “Berdikari Berprestasi” dalam ajang Kejuaraan Nasional (Kejurnas) IV yang akan digelar secara luring di Padepokan Pencak Silat TMII, Jakarta Timur pada 25-27 Maret 2022.
Wakil Ketua Pengurus Besar Ikatan Pencak Silat Indonesia ini menjelaskan, pencak silat sebagai warisan bangsa harus dijaga dan dirawat bersama. Menurut dia, saat ini sedang diperjuangkan agar pencak silat bisa masuk dan dipertandingkan di Olimpiade.
“Kita sedang berjuang bagaiman pencak silat ini mendunia, bisa dipertandingkan di Olimpiade. Oleh karena itu, kita harus meningkatkan prestasi atlet-atlet kita, kualitas para pendekar kita, para pesilat kita,” ujar Gus Nabil, begitu akrab disapa, kepada Republika.co.id, Jumat (18/3/2022).
Dalam Kejurnas ini, menurut dia, Pagar Nusa NU telah menyaring bibit-bibit atlet terbaik, mulai dari tingkat kabupaten, provinsi, hingga tingkat nasional. “Ketika di tingkat provinsi mereka sudah tersaring kembali, kita tandingkan di kejuaraan nasional ini,” ucap Gus Nabil.
Setidaknya ada 300 lebih medali yang akan diperebutkan dalam Kejurnas IV Pagar Nusa, yang terdiri dari kategori seni, jurus baku, dan festival.
Kejurnas berdasarkan usia terbagi atas pra remaja, remaja, dan dewasa dengan empat kategori yakni perorangan putra, perorangan putri, berpasangan, dan berkelompok.
“Alhamdulillah di Kejuaraan Nasional kali ini tidak hanya diikuti dari seluruh Indonesia, tapi juga diikuti oleh Pimpinan Cabang Istimewa (PCI) Pagar Nusa yang ada di luar negeri,” kata Anggota DPR RI dari Fraksi PDIP ini.
Pagar Nusa NU juga telah menggelar Kejurnas dan Festival secara daring pada 4-6 Maret 2022 lalu. Kejurnas versi daring ini ditutup langsung oleh Gus Nabil di Cianjur, Jawa Barat.
“Tercatat, kemarin ketika kejurnas virtual, PCI Mesir itu juga mengirimkan atletnya dan PCI-PCI lain saat ini juga tengah bersiap untuk mengikuti kejuaraan nasional,” jelas Gus Nabil.
Dalam Kejurnas IV Pagar Nusa ini, Gus Nabil juga mendorong kepada para pesilat NU untuk selalu memiliki karakter berdikari. Karena, berdikari merupakan karakter seorang pendekar.
“Sesungguhnya berdikari atau mandiri itu adalah karakter yang tertanam di dalam jiwa seorang pesilat, seorang pendekar. Pagar Nusa ingin meneguhkan itu, dan Pagar Nusa tidak ingin menjadi beban bagi siapapun. Oleh karenanya, Pagar Nusa harus mandiri,” kata Gus Nabil.
Sementara itu, Ketua Panitia Kejurnas IV Pagar Nusa, Sastro Adi Wiyono menjelaskan, tema “Berdikari Berprestasi”tersebut diangkat karena bercermin pada perjuangan para ulama NU dan para pendiri bangsa ini yang selalu berdikari.
“KH Hasyim Asy’ari beliau membangkitkan para pemikir dan ulama dengan berdikari. Proklamator kita dan para pendiri bangsa kita juga mengupayakan dengan berdikari,” ujar pria yang akrab dipanggil Gus Sastro ini.
Selain itu, tambah dia, para pendiri Pagar Nusa juga memulai gerakannya dengan berdikari. Bahkan, kata dia, Nabi Muhammad SAW juga memulai dakwahnya dengan berdikari. Menurut Gus Sastro, itulah yang menjadi alasan Pagar Nusa mengangkat tema “Berdikari Berprestasi”.
“Artinya, berdikari itu mengandung kepercayaan diri, berdaulat, menentukan langkahnya sendiri. Itu dipandang bukan kemampuan, tapi sebagai anugerah,” jelas Sekretaris Pimpinan Pusat Pagar Nusa ini.