Jumat 18 Mar 2022 17:51 WIB

Mendagri Minta Daerah dengan Antibodi Rendah Genjot Vaksinasi Covid-19

Sejumlah wilayah di Papua masih rendah dalam capaian vaksinasi Covid-19

Rep: Mimi Kartika/ Red: Nur Aini
Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian meminta daerah dengan antibodi rendah segera meningkatkan capaian vaksinasi Covid-19.
Foto: Republika/Nawir Arsyad Akbar
Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian meminta daerah dengan antibodi rendah segera meningkatkan capaian vaksinasi Covid-19.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian meminta daerah dengan antibodi rendah segera meningkatkan capaian vaksinasi Covid-19. Menurut dia, vaksinasi menjadi salah satu upaya pemerintah dalam menanggulangi pandemi.

"Di daerah-daerah yang tadi temuannya rendah antibodi seperti Jayawijaya, Kota Singkawang yang masih di bawah 80 persen, kita harus sama-sama genjot vaksinasi," ujar Tito dalam acara rilis hasil serologi survei nasional yang disiarkan akun YouTube Kementerian Kesehatan, Jumat (18/3/2022).

Baca Juga

Serologi survei nasional mengungkap estimasi proporsi penduduk di atas satu tahun yang memiliki antibodi SARS-Cov-2 di kabupaten/kota terpilih di wilayah aglomerasi pada November 2021. Hasilnya menunjukkan, sejumlah wilayah memiliki estimasi tersebut masih di bawah 80 persen, seperti Aceh Tenggara 72,4 persen dan Kota Singkawang 74,1 persen.

Sementara, Jayawijaya hanya memiliki estimasi antibodi Covid-19 45,6 persen. Padahal, masih di Provinsi Papua, Kota Jayapura memiliki estimasi sampai 96,3 persen.

"Ini jomplang sekali di Papua ini. Jayawijaya yang ibu kota-nya Wamena terendah, 45,6 persen. Artinya kalau kumpul 100 orang cuma 45 orang yang punya antibodi, 55-nya rentan," kata Tito.

Tito pun meminta kepala daerah bertanggung jawab atas hal itu. "Bupati tolong tanggung jawablah pada rakyatnya kalau ada yang kena (Covid-19) kemudian parah," tutur Tito.

Dia menjelaskan, vaksinasi dapat memberikan antibodi kepada masyarakat, sehingga terjadi kekebalan kelompok atau herd immunity. Antibodi juga dapat meminimalisasi tingkat keparahan orang yang terinfeksi virus corona, yang kemudian dapat mengurangi risiko masuk rumah sakit dan kematian.

Namun, antibodi tidak bisa mencegah penularan. Untuk itu, Tito tetap mengimbau masyarakat tetap mematuhi protokol kesehatan (prokes).

"Tolong jangan euforia, tetap yang bisa mencegah penularan itu adalah masker, tetap prokes ini jangan sampai berhenti, selagi masih pandemi di mana-mana," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement