REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Harga minyak goreng kemasan di sejumlah tempat di Kota Tasikmalaya sudah terpantau mahal sejak Rabu (16/3/2022), seusai pemerintah pusat mencabut harga eceran tertinggi (HET) untuk minyak goreng kemasan. Berdasarkan pantauan Republika di Kota Tasikmalaya, sudah tak ada lagi toko yang menjual satu kemasan isi 2 liter minyak goreng di bawah Rp 40 ribu.
Di sebuah mini market di wilayah Cieunteung, Kelurahan Argasari, Kecamatan Cihideung, Kota Tasikmalaya, satu kemasan minyak goreng isi 2 liter dijual dengan harga Rp 40.500. Namun, di ritel itu hanya menjual satu merek minyak goreng kemasan.
"Baru hari ini datang satu merek itu. Itu langsung ditaruh semua di etalase, tapi belum habis," kata petugas di ritel tersebut, Bela, saat berbincang dengan Republika, Kamis (17/3/2022).
Ia mengaku tak tahu lagi kapan pasokan minyak goreng kemasan akan datang kembali ke toko tempatnya bekerja. Biasanya, kata dia, pasokan minyak goreng datang ke toko tiga hari sekali.
"Tapi itu waktu harga masih murah. Kalau sekarang, tidak tahu lagi kapan datang," kata dia.
Salah seorang konsumen di ritel tersebut, Titin (56 tahun), mengeluhkan harga minyak goreng kemasan yang melonjak tinggi. Namun, ia tak bisa berbuat apa-apa. Ia tetap membelinya, meski disertai keluhan. Sebab, minyak merupakan kebutuhan untuk rumah tangganya.
"Giliran ada, harganya mahal. Kemarin waktu murah mah susah dicarinya," kata dia.
Salah seorang konsumen lainnya, Nur Asiah (38), juga mengeluhkan harga minyak goreng kemasan yang hampir menembus Rp 50 ribu per 2 liter. Alhasil, ia harus lebih mengatur strategi agar uang belanja cukup untuk kebutuhan lainnya.
"Ya mau gimana lagi, dicukup-cukupi jadinya," kata dia.
Republika juga mengunjungi Asia Toserba di Jalan KH Z Mustofa pada Kamis. Namun, di tempat itu tak ada stok minyak goreng kemasan. Yang ada justru jagung.
Sebelumnya, pada Rabu (16/3/2022), Republika juga sempat mengunjungi Yogya Department Store di Jalan KH Z Mustofa, Kota Tasikmalaya. Di pasar modern itu, harga minyak goreng kemasan isi 2 liter dijual seharga Rp 47.800.
Tak hanya minyak goreng kemasan yang terpantau tinggi. Minyak goreng curah juga masih mahal di pasar tradisional.
Di Pasar Rel, Kelurahan Cilembang, Kecamatan Cihideung, Kota Tasikmalaya, harga minyak goreng curah belum sesuai HET yang ditetapkan pemerintah Rp 14 ribu per liter. Di pasar tradisional itu, minyak goreng curah masih dijual dengan harga Rp 19 ribu per kilogram.
"Saya stok minyak goreng curah ini 25 kilogram, beli tiga hari lalu, harganya masih Rp 17 ribu per kilogram. Jadi ya habisin stok yang ada dulu," kata salah seorang pedagang di pasar itu, Ai (50).
Menurut dia, di kalangan agen, harga minyak goreng curah juga masih tinggi. Belum ada penyaluran minyak goreng curah sesuai HET yang ditetapkan pemerintah.
Republika mencoba mencari tahu harga jual di salah satu agen minyak goreng curah di pasar itu. Di agen tersebut, minyak goreng curah masih dijual dengan harga Rp 18 ribu per liter.
Sementara di Pasar Cikurubuk Kota Tasikmalaya, harga minyak goreng curah di kalangan pedagang masih berkisar Rp 16 ribu hingga Rp 19 ribu per kilogram. Tak ditemukan minyak goreng curah per kilogram yang harganya di bawah Rp 15 ribu.
Padahal, Pemerintah Kota (Pemkot) Tasikmalaya telah menggelar operasi pasar minyak goreng curah murah khusus para pedagang pada Rabu. Dalam operasi pasar itu, disediakan sekitar 8.000 liter minyak goreng curah dengan harga Rp 10.500 per liter. Para pedagang yang mengikuti operasi pasar itu disebut telah membuat pakta integritas untuk menjual minyak goreng curah dengan harga Rp 11.500 per liter.