Kamis 17 Mar 2022 14:43 WIB

730 Dokter Wafat Saat Pandemi Diabadikan dalam Monumen di Menteng

IDI mengabadikan jasa 730 dokter yang wafat selama pandemi dalam bentuk monumen

Rep: Antara/ Red: Christiyaningsih
Sejumlah tenaga kesehatan membawa peti berisi jenazah almarhum dokter Jhon Andi Zainal yang meninggal akibat COVID-19, di halaman RSUD Arifin Achmad, Kota Pekanbaru, Riau, Kamis (24/9/2020). IDI mengabadikan jasa 730 dokter yang wafat selama pandemi dalam bentuk monumen. Ilustrasi.
Foto: Antara/FB Anggoro
Sejumlah tenaga kesehatan membawa peti berisi jenazah almarhum dokter Jhon Andi Zainal yang meninggal akibat COVID-19, di halaman RSUD Arifin Achmad, Kota Pekanbaru, Riau, Kamis (24/9/2020). IDI mengabadikan jasa 730 dokter yang wafat selama pandemi dalam bentuk monumen. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Ikatan Dokter Indonesia (IDI) mengabadikan 730 dokter yang wafat selama bertugas di masa pandemi Covid-19 dalam Monumen Perjuangan Dokter Indonesia. Monumen itu terletak di Jalan GSSY Ratulangie 29, Menteng, Jakarta Pusat.

"Dokter memiliki peran besar dalam perjalanan pandemi hingga detik ini. Saya berterima kasih yang setinggi-tingginya dan apresiasi atas pengabdian dan perjuangan 730 dokter yang gugur dalam tugas. Mereka adalah pahlawan kesehatan Indonesia," kata Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dalam pidato sambutan secara virtual dalam acara Pembukaan Monumen Pengabdian Dokter Indonesia di Jakarta, Kamis (17/3/2022) siang.

Baca Juga

Melalui monumen Perjuangan Dokter Indonesia, Budi mengajak masyarakat untuk terus mengenang para dokter yang gugur. "Mari terus berjuang, tulus bekerja, untuk menjadi pahlawan bagi keluarga, pahlawan bagi sesama, pahlawan bagi bangsa dan negara," katanya.

Monumen bercorak kobaran api setinggi 270 sentimeter dan berdiameter 120 sentimeter di halaman Rumah Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB-IDI) itu digagas oleh organisasi IDI pada 2022. Ketua PB IDI Daeng M Faqih dalam peresmian monumen di Jakarta mengatakan pandemi yang telah berjalan selama dua tahun di Indonesia telah mengguncang dunia kesehatan.

"Sebuah situasi yang menyebabkan para dokter mengalami kelelahan emosional, fisik, dan mental yang disebabkan oleh stres yang berlebihan dan berkepanjangan," katanya.

Di sisi lain, kata Daeng, angka kematian dokter di Indonesia dalam situasi Covid-19 berdasarkan data Satgas Penanganan Covid-19 dan Tim Mitigasi IDI per 9 September 2021 mencapai 730 kasus. Secara psikologis, fakta tersebut memberikan tekanan dan beban yang lebih bagi para dokter di saat memberikan pelayanan kepada masyarakat.

Ia mengatakan profesi dokter dalam menjalankan tugas selalu mengedepankan prinsip kemanusiaan yang diikuti dengan integritas dan kapabilitas sejak dari pendidikan hingga praktik menjadi seorang dokter. "Sehingga pada akhirnya, tragedi kemanusiaan akibat Covid-19 ini sekalipun tidak menggoyahkan sikap profesionalitasnya sebagai seorang dokter," katanya.

Menurut Daeng monumen tersebut diletakkan di halaman Rumah Besar Dokter Indonesia agar nyala api pengabdian para pejuang Covid-19 selalu menjadi pengingat bagi seluruh profesi dokter yang masih terus berjuang untuk memberikan yang terbaik bagi bangsa. Monumen yang dibuat oleh pematung Yani Mariani Sastranegara itu menghadirkan wujud kobaran api sebagai simbol dari energi, ketegasan, dan semangat.

"Selain itu, api juga mampu memberikan kehangatan serta penerangan. Pada monumen ini, api kami hadirkan dalam bentuk stilasi dengan mengubah penggambaran dan pembentukan suatu objek menjadi bentuk yang baru. Kita dapat melihat adanya proses penyederhanaan bentuk tapi tanpa meninggalkan karakter dan bentuk dari api sebagai objek aslinya," jelas Yani.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement