Kamis 17 Mar 2022 10:58 WIB

IDI Bangun Monumen Pengabdian Dokter Selama Pandemi Covid-19

Monumen ini jadi pengingat dan penanda jasa dokter selama masa pandemi Covid-19.

Rep: Dian Fath Risalah/ Red: Agus raharjo
Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Daeng M Faqih saat konferensi pers di Kantor BPOM, Jakarta, Kamis (19/11). Kepala BPOM mengatakan Emergency Use of Authorization (EUA) vaksin Covid-19 Sinovac diharapkan keluar pada akhir bulan Januari 2021 mendatang. Republika/Thoudy Badai
Foto: Republika/Thoudy Badai
Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Daeng M Faqih saat konferensi pers di Kantor BPOM, Jakarta, Kamis (19/11). Kepala BPOM mengatakan Emergency Use of Authorization (EUA) vaksin Covid-19 Sinovac diharapkan keluar pada akhir bulan Januari 2021 mendatang. Republika/Thoudy Badai

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Para pejuang medis dan tenaga kesehatan lainnya serta dukungan semua pihak telah bekerja keras memulihkan Indonesia dari pandemi Covid-19. Untuk memberikan penguatan sekaligus mengenang para pejuang Covid-19, Ikatan Dokter Indonesia (IDI) menginisiasi pembangunan Monumen Pengabdian Dokter Indonesia.

Pandemi Covid-19 yang telah berjalan selama dua tahun ini telah membawa banyak perubahan di berbagai bidang. Dunia kesehatan khususnya kedokteran, mengalami guncangan yang sangat signifikan.

Baca Juga

"Sebuah situasi yang menyebabkan para dokter mengalami kelelahan emosional, fisik dan mental yang disebabkan oleh stres yang berlebihan dan berkepanjangan," kata Ketua Umum IDI, Daeng M Faqih saat peresmian Monumen Pengabdian Dokter Indonesia di Jakarta pada Kamis (17/3/2022).

Di sisi lain, lanjutnya, angka kematian dokter di Indonesia selama Covid-19 ini telah mencapai angka 730 orang (data satgas dan tim mitigasi IDI per 9 September 2021). Secara psikologis, fakta ini memberikan tekanan dan beban yang lebih bagi para dokter di saat memberikan pelayanan kepada masyarakat.

Menurut Faqih, dokter dalam menjalankan profesinya mengedepankan kemanusiaan yang diikuti dengan integritas dan kapabilitas. Sejak dari pendidikannya hingga ditahbiskan menjadi seorang dokter, nilai tersebut selalu dikedepankan.

"Sehingga pada akhirnya, tragedi kemanusiaan akibat Covid-19 ini sekalipun tidak menggoyahkan sikap profesionalitasnya sebagai seorang dokter," tegasnya.

Karena itu, IDI dengan dukungan dari berbagai pihak, menginisiasi pembangunan Monumen Pengabdian Dokter Indonesia untuk memberikan penguatan, sekaligus mengenang para dokter Indonesia yang telah berjasa bagi kemanusiaan selama pandemi Covid-19.

Faqih menjelaskan, Monumen Pengabdian Dokter Indonesia merupakan wujud dari penghargaan IDI kepada para dokter, pejuang medis dan tenaga kesehatan lainnya atas kontribusi besarnya selama pandemi Covid-19 bagi masyarakat Indonesia. "Monumen ini hadir sebagai upaya mengingat, dan menjadi penanda akan profesionalitas, semangat dan jasa mereka bagi kemanusiaan," ungkapnya.

Monumen Pengabdian Dokter Indonesia ini dihadirkan dalam wujud 'Api'. Sebagai sebuah elemen, pada umumnya api dikaitkan dengan simbol dari energi, ketegasan dan semangat. Selain itu, api juga mampu memberikan kehangatan serta penerangan.

Pada monumen ini, api dihadirkan dalam bentuk stilasi yang ditempatkan pada sebuah pedestal, dengan ukuran tinggi keseluruhan mencapai 270 cm. "Bentuk stilasi api pada monumen ini menggambarkan semangat dokter yang tidak pernah padam, untuk memberikan yang terbaik bagi Indonesia sekalipun dalam tekanan dan situasi yang luar biasa," tutur Faqih.

Sebagai penanda visual, Faqih berharap monumen ini mampu memberi semangat kepada tenaga medis yang berada di garis terdepan dalam menangani pasien Covid-19 hingga saat ini. "Monumen ini diletakkan pada halaman Rumah Besar Dokter Indonesia di Jl. GSSY Ratulangie 29, Menteng, agar nyala api pengabdian para pejuang Covid-19 selalu menjadi pengingat bagi kami yang masih terus berjuang untuk memberikan yang terbaik buat Indonesia," tegasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement