REPUBLIKA.CO.ID, Harga minyak goreng melonjak setelah pemerintah mencabut kebijakan harga eceran tertinggi (HET). Harga di pasaran merangkak hingga ke level Rp 47.900 per dua liter. Di toko daring harga minyak bermerk seperti Filma, Sania, dan Tropical harga dikisaran Rp 45 ribu hingga Rp 50 ribu per dua liter. Kenaikan itu sontak membuat warga kaget.
"Beratlah pasti dengan harga segitu. Harus benar-benar putar otak untuk menghemat pengeluaran sehari-hari. Tapi bingung juga kalau langka terus selama ada subsidi," kata Eni (48 tahun), salah satu warga Tangerang Selatan.
Seperti diketahui, Indonesia merupakan negara eksportir sawit utama dunia. Kenaikan harga komoditas di luar negeri membuat crude palm oil (CPO) ikut terkerek.
Dampaknya pun dirasakan warga yang harus membayar harga itu dengan tarif pasar. Padahal daya beli satu negara dengan negara lain berbeda.
Selain Indonesia, Malaysia juga merupakan negara utama pengekspor sawit. Harga minyak goreng di negara itu di toko online yang dicek Republika.co.id, berkisar antara 12 hingga 14 ringgit Malaysia per dua kilogram.
Satuannya bukan liter seperti di Indonesia. Sebagai gambaran 2 liter massa minyak berkisar 1,8 kilogram. Harga juga tergantung dari merk. Minyak goreng merk Knife adalah yang termahal. Berikut rinciannya harga migor di Malaysia uuntuk ukuran 2 kilogram
Tesco Groceries
Minyak Merk Alif Cooking: RM 12,7 atau sekitar Rp 43.357
Minyak Merk Vesawit: RM 12,7 atau sekitar Rp 43.357
Minyak Merk EcoSafa: RM 12,7 atau sekitar Rp 43.357
Minyak Merk Knife : RM 17,25 atau sekitar Rp 58.923.
Gogopasar
Minyak Merk Saji Minyak: RM 12,7 atau sekitar Rp 43.357
My Groser
Minyak Merk Buruh: RM 14,5 atau sekitar Rp 49.527
PGMall
Minyak goreng merek EcoSafa: RM 13,8 atau sekitar Rp 47 ribu
Minyak goreng merek Tahfiz: RM 13,9 atau sekitar Rp 47.471