Rabu 16 Mar 2022 04:40 WIB

Sandiaga: Bali Siap Sambut Pemulihan Pariwisata

Bali saat ini dipastikan siap untuk menyambut pemulihan pariwisata

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Christiyaningsih
Sejumlah seniman menari di dekat patung sembilan bidadari berbahan anyaman bambu yang dipajang saat rangkaian pawai di Alas Harum Bali, Desa Tegallalang, Gianyar, Bali, Ahad (13/3/2022). Pawai tersebut untuk menyambut kebijakan kunjungan wisatawan mancanegara tanpa karantina di Bali sekaligus sebagai daya tarik pariwisata.
Foto: Antara/Nyoman Hendra Wibowo
Sejumlah seniman menari di dekat patung sembilan bidadari berbahan anyaman bambu yang dipajang saat rangkaian pawai di Alas Harum Bali, Desa Tegallalang, Gianyar, Bali, Ahad (13/3/2022). Pawai tersebut untuk menyambut kebijakan kunjungan wisatawan mancanegara tanpa karantina di Bali sekaligus sebagai daya tarik pariwisata.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bali saat ini dipastikan siap untuk menyambut pemulihan pariwisata. Dengan adanya perkembangan yang cukup positif dalam menghadapi pandemi Covid-19, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno memastikan Bali saat ini sudah menunjukan indikator ekonomi baru.

"Go digital, lebih peduli dengan kesehatan dan aspek kebersihan sudah terjadi. Pemulihan pariwisata Bali akan menjadi ekonomi baru," kata Sandiaga dalam dalam Webinar Indonesia Marketing Association (IMA), Selasa (15/3/2022).

Baca Juga

Sandiaga menuturkan indikator lainnya yang menunjukan kesiapan Bali yakni dengan dilakukannya uji coba penghapusan aturan karantina wisatawan mancanegara di Bali sejak 7 Maret 2022. Sandiaga menuturkan uji coba tersebut berjalan dengan baik.

"Uji coba (penghapusan karantina) sudah sepekan tidak ada kenaikan kasus maka kemungkinan akan diperluas ke wilayah lain seperti China, India, dan beberapa negara lainnya," jelas Sandiaga.

Dia mengakui sejak pandemi Covid-19 melanda Indonesia jumlah wisatwan mancanegara di Bali mengalami penurunan signifikan. Pada 2019, kata dia, wisatawan mancanegara di Bali mencapai 6,2 juta orang. Namun saat pandemi Covid-19, jumlah wisatawan mancanegara turun signifikan.

Meskipun begitu, Sandiaga menegaskan saat ini fokus yanga ada tidak lagi kepada kuantitas wisatawan mancanegara. "Kami fokus kepada kualitas. Kepada berapa lama wisatawan tinggal dan spending-nya. Pariwisata di Bali Mudah-mudahan membawa kita ke era baru," tutur Sandiaga.

Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekda Provinsi Bali Ni Luh Made Wiratmi memastikan kesiapan Bali untuk menuju pemulihan sudah lama dilakukan. Sebab, lanjut Wiratmi, Bali sudah menghadapi kondisi pandemi Covid-19 selama tiga tahun.

"Saat ini sudah sesuai anjuran pemerintah. Bali sudah bisa menerima tamu wisatwan mancanegara," tutur Wiratmi.

Ia mengatakan salah satu kesiapan Bali yakni penerapan vaksin yang baik untuk menciptakan ekosistem yang sehat dalam industri pariwisata. Wiratmi mengatakan penerapan vaksin pertama dan kedua di Bali sudah dilakukan 100 persen.

"Vaksin booster sudah tidak perlu susah lagi. Sambutan masyarakat sangat luar biasa supaya tamu dari luar negeri bisa ke Bali," tutur Wiratmi.

Maskapai Garuda Indonesia juga menyatakan kesiapannya untuk mengakomodir kebutuhan penerbangan menuju Bali. Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra menuturkan banyak masyarakat yang ingin melakukan liburan dan pencariannya tertuju ke Bali, bahkan untuk turis mancanegara.

Irfan menuturkan sebelum pandemi terjadi Garuda Indonesia juga bahkan sudah merencanakan untuk memaksimalkan penerbangan ke Bali secara langsung tanpa transit. Akan tetapi, rencana tersebut menjadi tertunda dikarenakan kondisi pandemi melanda Indonesia.

Untuk itu, Irfan menegaskan setiap kali ada relaksasi perjalanan maka Garuda Indonesia terus dimaksimalkan. "Penerbangan ke Bali kita ubah dengan pesawat berbadan lebar dan cukup ampuh karena masyarakat Indonesia terutama senang bepergian menggunakan pesawat berbadan lebar," ujar Irfan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement