Senin 14 Mar 2022 18:41 WIB

Kasus Positif Indonesia Sudah Didominasi Sub Varian BA.2

Sub varian BA.2 menyebabkan peningkatan kasus Covid-19 dan kematian di tiga negara.

Warga berjalan di dekat mural bertema pencegahan penyebaran Covid-19 di Jakarta. Dalam dua bulan terakhir, penularan Covid-19 di Tanah Air didominasi sub varian BA.2.
Foto:

Sub varian Omicron BA.2 menjadi perhatian karena memiliki mutasi yang dapat menyebabkan perbedaan hasil tes PCR. "Saat ini varian Omicron berdasarkan susunan genetiknya di kategorisasi menjadi B.1.1.529, BA.1, BA.2 dan BA.3. Khususnya Omicron BA.2 tengah menjadi perhatian karena memiliki mutasi yang dapat menyebabkan perbedaan hasil PCR," ujar Juru Bicara Nasional Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito dalam konferensi pers yang diikuti secara daring di Jakarta, Kamis (27/1/2022).

Pada Omicron lainnya, kata dia, ada mutasi berupa hilangnya susunan tertentu pada gen S dapat memunculkan deteksi gen lainnya. Namun, gen S tidak terdeteksi atau S Gene Target Failure (SGTF) pada tes PCR.

"Pada Omicron BA.2 susunan ini tidak hilang sehingga PCR tidak memunculkan hasil SGTF atau hasilnya sama dengan varian lain yang bukan Omicron, padahal BA.2 merupakan salah satu jenis Omicron," paparnya.

Omicron BA.2 memang mendapay julukan "varian siluman" alias stealth variant. Sifat genetik tertentu membuatnya agak sulit untuk dibedakan dengan cepat dari Delta melalui tes PCR karena apa yang dikenal sebagai "kegagalan target gen S (S gene target failure)". BA.2 tidak memiliki kekhasan genetik yang sama dengan omicron awal hingga bisa terlihat seperti delta pada pengujian.

"Bukannya tes PCR tidak mendeteksinya, hanya saja BA.2 tidak terlihat seperti Omicron. Jangan sampai kesannya 'siluman Omicron' itu artinya kita tidak bisa mendeteksinya. Semua tes PCR kita masih bisa mendeteksinya," kata dr Wesley Long selaku ahli patologi di Houston Methodist Texas, Amerika Serikat, yang telah mengidentifikasi tiga kasus BA.2, dilansir AP.

Beberapa ilmuwan khawatir varian ini juga bisa lebih menular. Di sisi lain, mereka mengatakan, masih banyak yang belum diketahui tentang hal itu. Kemungkinan varian ini lebih kebal terhadap vaksin atau dapat menyebabkan penyakit yang lebih parah juga masih menjadi tanda tanya.

Varian BA.2 muncul jauh lebih umum di Asia dan Eropa. Menurut Statens Serum Institut yang berada di bawah Kementerian Kesehatan Denmark, 45 persen kasus Covid-19 di negaranya pada pertengahan Januari 2022 didominasi varian ini. Angkanya naik 20 persen dibandingkan dua pekan sebelumnya.

photo
Son of Omicron atau BA.2. - (Republika)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement