Senin 14 Mar 2022 17:44 WIB

Bandar Lampung Uji Coba PTM Terbatas

Jila uji coba PTM terbatas lancar dan aman, maka akan berlanjut PTM penuh.

Rep: Mursalin yasland/ Red: Dwi Murdaningsih
Siswa kelas tujuh mengikuti kegiatan pembelajaran tatap muka (PTM). ilustrasi
Foto: ANTARA/Teguh Prihatna
Siswa kelas tujuh mengikuti kegiatan pembelajaran tatap muka (PTM). ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG -- Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas tingkat SD dan SMP, diujicobakan lagi di Kota Bandar Lampung mulai Senin (14/3/2022). Wali Kota Bandar Lampung Eva Dwiana berharap bila uji coba PTM terbatas berlangsung lancar dan aman, maka akan berlanjut PTM  penuh 100 persen.

“Kita lihat seminggu ke depan, kalau bagus dan kasus Covid-19 menurun, insya Allah PTM 100 persen,” kata Wali Kota Eva Dwiana di Bandar Lampung, Senin (14/3/2022).

Baca Juga

Menurut dia, sejak pembukaan PTM terbatas hari pertama berjalan lancar dan aman, belum ada laporan dari berbagai sekolah. Untuk itu, bila kondisi PTM terbatas berjalan aman dan lancar dalam sepekan ke depan, maka PTM akan berlangsung 100 persen atau penuh.

Saat ini, PTM terbatas yang dikelola Pemkot Bandar Lampung tingkat SD dan SMP masih menggunakan kuota 50 persen, artinya masing-masing kelas hanya diperkenankan diisi siswa sebanyak 50 persen, berbeda dengan kelas 6 SD dan kelas 9 SMP dengan kuota 100 persen hadir di kelas.

PTM terbatas pernah digelar Januari hingga 4 Februari 2022. Kondisi kasus Covid-19 terjadi peningkatan lagi seiring dengan merebaknya omicron di Kota Bandar Lampung. Kegiatan PTM terbatas dihentikan total. Selama sebulan lebih siswa kembali belajar secara daring di rumah masing-masing.

Eva mengatakan, saat ini jumlah kasus Covid-19 di Kota Bandar Lampung secara harian mengalami penurunan sejak puncaknya pada Februari 2022. Ia berharap kasus Covid-19 terus mengalami penurunan sehingga kegiatan PTM terbatas dapat berubah menjadi PTM penuh 100 persen.

Orang tua siswa mengapresiasi pemerintah mengizinkan lagi anak-anaknya sekolah dan belajar langsung di dalam kelas. Menurut Radi (49 tahun), orang tua murid, sudah lama anak-anak belajar secara daring, saatnya lagi belajar di dalam kelas bersama guru dan teman-temannya.

“Saya rasa tinggal diatur saja di sekolah untuk mencegah Covid-19. Kalau sakit itu, sudah kehendak Allah, jadi kita hanya berusaha,” kata Radi, warga Kemiling.

Selain meringankan beban guru, orang tua dan anak-anaknya saat belajar, dengan anak mulai sekolah lagi ekonomi yang berkaitan dengan PTM akan bangkit lagi karena sekolah mulai aktif lagi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement