Senin 14 Mar 2022 02:10 WIB

Jokowi Ingatkan Gubernur se-Indonesia Prokes Jangan Kendur

Jokowi minta imbau terus masyarakat agar taat dan patuh pada protokol kesehatan.

Rep: Febryan A/ Red: Andi Nur Aminah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, penurunan kasus harian Covid-19 memang harus disyukuri. Tapi, dia mengingatkan seluruh gubernur untuk memastikan protokol kesehatan (prokes) tetap dilaksanakan masyarakat. 

"Untuk semua gubernur, pengendaliannya tidak dikendurkan utamanya protokol kesehatan. Diimbau terus masyarakat agar taat dan patuh pada protokol kesehatan,” kata Jokowi kepada gubernur se-Indonesia di Hotel Novotel Balikpapan, Ahad (13/3/2022), sebagaimana dikutip dari siaran pers Sekretariat Presiden. 

Baca Juga

Presiden juga menekankan pentingnya vaksinasi yang harus terus digencarkan pelaksanaannya di daerah. “Dilanjutkan dengan vaksinasi, vaksin 1, vaksin 2 hingga vaksin penguat atau booster,” kata Presiden. 

Kasus harian  Covid-19 nasional memang perlahan terus turun setelah sempat pecah rekor harian pada 16 Februari 2022 lalu dengan 64.718 kasus baru. Pada 12 Maret 2022, kasus harian tercatat 'hanya' 14.900. 

Dalam kesempatan tersebut, Jokowi juga meminta para gubernur untuk menyikapi situasi global terkini. "Dunia pada situasi tidak mudah, baik karena disrupsi kronis akibat revolusi industri 4.0 ditambah lagi kekacauan karena pandemi, ditambah lagi urusan yang namanya perang,” ujar eks Wali Kota Solo itu. 

Menurut Jokowi, akibat situasi global yang tak menentu itu, terjadi krisis energi dan krisis pangan. Krisis tersebut bisa berdampak kepada Indonesia. 

“Harga minyak dunia naik dua kali lipat, belum gas, belum lagi kelangkaan pangan, yang menyebabkan harga-harga juga akan melonjak,” ujar Presiden. 

Karena itu, Jokowi meminta para gubernur untuk menyesuaikan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) dengan situasi yang terjadi saat ini. “Dalam penganggaran di APBD Bapak/Ibu ubah semuanya tidak seperti pada waktu yang normal dulu, jangan business as usual. APBD harus bisa kita create, disesuaikan. Kuncinya cuma satu, kecepatan kita untuk menyesuaikan,” jelas Presiden.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement