Ahad 13 Mar 2022 21:55 WIB

Pemda Imbau Masyarakat Sukabumi Pakai BBM Oktan Tinggi

Wakil Wali Kota Bekasi ingatkan BBM Oktan Tinggi jaga kendaraan dan lingkungan

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Wakil Wali Kota Sukabumi Andri Setiawan Hamami mengajak masyarakat khususnya di Sukabumi untuk mencintai lingkungan. Cara yang yang dapat dilakukan salah satunya dengan menggunakan BBM dengan Research Octane Number (RON) tinggi.
Foto: istimewa
Wakil Wali Kota Sukabumi Andri Setiawan Hamami mengajak masyarakat khususnya di Sukabumi untuk mencintai lingkungan. Cara yang yang dapat dilakukan salah satunya dengan menggunakan BBM dengan Research Octane Number (RON) tinggi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mobilitas masyarakat dengan menggunakan kendaraan bermotor berpotensi menghasilkan emisi gas buang. Salah satu cara untuk meminimalisir hal tersebut adalah, alat transportasi yang digunakan harus menggunakan Bahan Bakar Minyak (BBM) yang ramah lingkungan.

Wakil Wali Kota Sukabumi Andri Setiawan Hamami mengajak masyarakat khususnya di Sukabumi untuk mencintai lingkungan. Cara yang yang dapat dilakukan salah satunya dengan menggunakan BBM dengan Research Octane Number (RON) tinggi. Menurut Andri, penggunaan BBM dengan oktan tinggi juga dapat menjaga kualitas dan performa mesin yang berujung dengan pengurangan biaya pemeliharaan. 

“Masyarakat harus mulai menyadari bahwa penggunaan BBM berkualitas dengan oktan tinggi lebih ramah lingkungan karena pembakaran yang lebih baik dan efisien, sehingga emisi gas yang dikeluarkan oleh bahan bakar lebih bersih dan lebih ramah lingkungan” ujar Andri, Ahad (13/3).

Andri menjelaskan, tidak hanya ramah lingkungan, penggunaan BBM beroktan 92 sampai dengan 98 dapat menjaga performa mesin kendaraan dan penggunaannya lebih hemat karena semakin tinggi angka oktan maka semakin tahan kompresi yang membuat proses pembakaran menjadi lebih baik. 

Apalagi mesin kendaraan di atas Tahun 2003, sudah mewajibkan penggunaan BBM Euro 2 dengan minimal standar Oktan 91. Ia pun menegaskan, Kendaraan yang tidak mengikuti anjuran pabrik untuk menggunakan bahan bakar dengan oktan tertentu akan menimbulkan dampak buruk pada mesin.

Andri juga sependapat dengan Kementerian Energi Dan Sumber Daya Mineral mengenai perlu adanya dukungan dan kesadaran masyarakat untuk memakai BBM oktan tinggi dengan tidak hanya mempetimbangkan harga murah, padahal BBM oktan rendah sudah tidak sesuai untuk mesin kendaraan modern yang sesuai juga dengan buku manual kendaraan.

“Membeli BBM berkualitas, tidak hanya bentuk mencintai kendaraan anda, namun juga lingkungan. Pertamina melakukan penyesuaian harga demi menjaga kualitas BBM yang digunakan masyarakat” tutur Andri. 

Tidak lupa Andri mengingatkan, bahwa dengan BBM oktan tinggi tidak hanya perawatan mesin yang lebih mudah karena bahan bakar ini juga sudah dilengkapi dengan Ecosave Technology yang dirancang khusus untuk melindungi mesin hal ini juga berdampak pada terciptanya udara yang bersih untuk kesehatan masyarakat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement