REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR — Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas di Kota Bogor akan segera dibuka kembali, seiring dengan melandainya angka kasus Covid-19. Saat ini, Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bogor masih menunggu kebijakan dari Satgas Covid-19, untuk kemudian mengirim Surat Edaran (SE) ke sekolah-sekolah.
Kepala Disdik Kota Bogor, Hanafi, mengatakan SE tersebut dikirimkan agar sekolah-sekolah bisa kembali menyiapkan protokol kesehatan, sarana prasarana, Unit Kesehatan Sekolah (UKS) dan sebagainya.
“Nanti kami sambil menunggu kebijakan Satgas Covid-19, kita akan membuat SE kepada sekolah-sekolah untuk mempersiapkan kembali sarana prasarana,” kata Hanafi kepada Republika, Rabu (9/3/2022).
Persiapan yang dilakukan, yakni persiapan teknis sarana prasarana protokol kesehatan (prokes). Sebab beberapa sarana prasarana prokes di sekolah ada yang mulai rusak. Bedanya, persiapan kali ini tidak memerlukan simulasi seperti PTM beberapa waktu lalu.
Melihat tren kasus dan kesiapan menggelar PTM, sambung Hanafi, kemungkinan besar Kota Bogor akan menerapkan PTM terbatas dengan kapasitas 50 persen terlebih dahulu. Sembari bertahap menuju PTM 100 persen melihat kondisi tren kasus.
“Tapi tetap mereka membuat penyampaian kepada kita dengan prosedur yang ada. Kalau kita harus verifikasi ulang dan sebagainya, tentu akan lama. Yang jelas kita akan memberikan SE, persiapkan dan sebagainya,” ujarnya.
Lebih lanjut, ia mengatakan, penyesuaian tersebut juga bisa dilakukan kepada peserta didik. Dimana siswa kelas 1, 2, dan 3 di SD belum melaksanakan PTM sejak awal PTM terbatas digelar.
Selain itu, kata Hanafi, Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) yang digelar sejak awal pandemi Covid-19 sudah mengalami banyak kendala. Ditambah DKI Jakarta dan Kota Depok sudah mulai menggelar PTM, sehingga Kota Bogor sebagai daerah kendala akan mengikuti kebijakan lebih lanjut.
“Nanti kita atur dan sebagainya. Jadi persiapannya tidak sementah pada waktu awal-awal kita PTM. Kan kita verifikasi faktual ke lapangan, nah ini cukup kita buatkan SE kepada sekolah untuk mempersiapkan itu,” jelasnya.
Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto, menyampaikan dalam sepekan terakhir angka Covid-19 di Kota Bogor sudah mulai melandai. Dimana puncaknya pada angka 1.043 kasus sudah terlewati dan tren yang ada terus menurun.
“Jika dalam beberapa hari ke depan tren yang ada masih sama, dibawah 200 (kasus) terkonfirmasi, seperti yang kita prediksi awal Maret 2022 akan melandai. Mudah-mudahan seperti itu,” kata Bima.
Dengan kondisi tersebut, pihaknya mempertimbangkan akan melaksanakan PTM Terbatas dengan catatan kondisi Kota Bogor yang terkonfirmasi sudah melandai. “Tentunya hal ini kita harus merapatkan lagi di Satgas kalau betul-betul terkonfirmasi sudah melandai,” pungkasnya.