REPUBLIKA.CO.ID, GARUT -- Bupati Garut, Rudy Gunawan, mengklaim bahwa pasien Covid-19 yang dirawat di RSUD dr Slamet Kabupaten Garut mengalami penurunan. Menurut dia, penurunan pasien Covid-19 yang dirawat di rumah sakit milik pemerintah daerah itu mencapai 50 persen.
“Kami ada penurunan landai yang dirawat di rumah sakit, meski tetap ada angka kematian. Kemarin sempat naik, sekarang sudah turun sekitar 50 persen,” kata dia melalui keterangan resmi, Selasa (8/3/2022).
Ia menyebutkan, saat ini pasien Covid-19 yang dirawat di RSUD dr Slamet hanya tinggal 67 orang. Sementara secara keseluruhan total pasien Covid-19 yang dirawat di rumah sakit yang ada di daerah itu berjumlah sekitar 200 orang. Dari total kasus aktif di Kabupaten Garut, mayoritas pasien disebut menjalani isolasi mandiri (isoman).
Rudy mengungkapkan, beberapa waktu lalu, ketika kasus terkonfirmasi Covid-19 masih tinggi, RSUD dr Slamet sempat merawat pasien Covid-19 hingga 170 orang. Namun, saat ini pasien Covid-19 yang dirawat di rumah sakit itu hanya 67 orang.
Berdasarkan data Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Kabupaten Garut selama sepekan terakhir, tingkat keterisian tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR) rumah sakit di Kabupaten Garut mengalami kenaikan, alih-alih menurun. Data per 1 Maret 2022, BOR rumah sakit di daerah itu secara keseluruhan mencapai 42,71 persen. Sementara pada 8 Maret, BOR rumah sakit di Kabupaten Garut mencapai 44,99 persen.
Kenaikan BOR itu disebabkan jumlah tempat tidur yang tersedia untuk pasien Covid-19 mengalami pengurangan. Pada 1 Maret, dari total 473 tempat tidur yang tersedia, sebanyak 202 unit digunakan. Sedangkan per 8 Maret, total tempat tidur yang tersedia berkurang menjadi 449 unit, di mana 202 unit di antaranya digunakan untuk merawat pasien Covid-19.
Penurunan BOR memang terjadi di RSUD dr Slamet Kabupaten Garut dalam sepekan terakhir. Namun angkanya tak sampai 50 persen.
Data per 1 Maret mencatat, BOR di RSUD dr Slamet mencapai 51,33 persen, atau dari total 150 tempat tidur terdapat 77 unit yang terisi. Sementara data per 8 Maret, BOR di rumah sakit itu turun menjadi 46 persen, atau terisi 69 tempat tidur dari total 150 unit yang tersedia.
Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Garut juga masih mencatatkan angka kasus Covid-19 yang tinggi per 8 Maret. Dalam sehari terakhir, terdapat penambahan 212 kasus terkonfirmasi positif Covid-19. Sementara itu, terdapat 252 kasus sembuh. Namun, terdapat laporan dua orang meninggal dunia akibat Covid-19 dalam sehari terakhir.
Saat ini, masih ada sebanyak 1.386 kasus aktif di Kabupaten Garut. Sebanyak 1.184 orang menjalani isoman dan 202 orang menjalani isolasi di rumah sakit.
Menurut Rudy, penambahan kasus Covid-19 di Kabupaten Garut memang masih tinggi setiap harinya. Namun, ia menilai, mayoritas pasien tidak bergejalan. Ia mencontohkan, dari 120 orang yang terkonfirmasi, hanya 20 orang yang harus dilakukan perawatan.
"Sekarang ini semua hampir 70 persen tanpa gejala," kata dia.