REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Wali Kota Bogor, Jawa Barat, Bima Arya Sugiarto menyatakan masih akan mempelajari tren penyebaran COVID-19 dalam menentukan kebijakan pembelajaran tatap muka (PTM) seluruh jenjang sekolah di daerah ini.
"PTM masih diperpanjang, tetapi kita masih terus mempelajari tren naik turun ini. Kalau tren semakin turun, semakin landai, maka PTM akan kita buka," kata Bima Arya di Kota Bogor, Sabtu (5/3/2022).
Bima meyakini jika kasus positif COVID-19 terus menurun yang terlihat dari data Dinas Kesehatan Kota Bogor Satgas COVID-19 maka akan menghentikan surat keputusan mengenai penghentian PTM yang diedarkan ke semua sekolah di daerahnya. Ia menyampaikan seiring dengan pembukaan PTM, maka ruang-ruang publik akan kembali diaktifkan agar bisa segera digunakan masyarakat.
Menurut data Dinas Kesehatan Kota Bogor, kasus positif COVID-19 yang pernah mencapai penyebaran tertinggi selama pandemi ini mencapai 1.177 orang pada Februari 2022, namun kini mulai turun ke angka 220 orang pada Jumat (4/3)."Satu atau dua minggu ini trennya semakin landai, maka normalisasi ruang publik akan diberlakukan," katanya.
Bima menyebut dengan jumlah kasus positif COVID-19 yang melandai, terpantau dari keterisian tempat tidur yang pada Februari 2022 mencapai 40 persen lebih kini tinggal sekitar 20 persen. Data Dinas Kesehatan pada Jumat (4/3), dari 505 tempat tidur isolasi untuk pasien positif COVID-19 bergejalasedang hanya terisi 128 pasien atau 25,3 persen.
Selanjutnya tempat tidur isolasi bergejala berat dari 156 yang tersedia terisi 31 orang atau 19,9 persen dan tempat tidur isolasi di UGD dari 79 yang tersedia hanya terisi dua orang atau 2,5 persen. Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Kota Bogor Hanafi mengaku masih menunggu kebijakan Satgas COVID-19 melalui surat edaran selanjutnya terkait status PTM pada pekan depan.
"Saya masih menunggu Satgas COVID-19 melalui bagian hukum," ujarnya.
Hanafi mengatakan soal PTM aturannya tertuang dalam Surat Keputusan Bersama (SKB) 4 Menteri yang jadi acuan Pemkot Bogor dalam menghadapi semester genap tahun ajaran 2021/2022.
Namun karena ada varian baru Omicron, maka dikeluarkan Inmendagri Nomor 6 sampai 10 yang membuat Pemerintah Kota Bogor mengambil kebijakan menyetop PTM karena terjadi lonjakan kasus positif COVID-19 tersebut. Sekolah-sekolah kini telah mempersiapkan protokol kesehatan sesuai aturan yang berlaku untuk menyambut pembukaan kembali PTM, kata dia.
"Melihat situasi sekarang mulai melandai, balik lagi tergantung kebijakan satgas," katanya.