REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Staf Khusus Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg)Faldo Maldini mengatakan hasil survei Lembaga Survei Indonesia (LSI), yang menunjukkan penurunan tingkat kepuasan masyarakat terhadap kinerja Presiden Joko Widodo, akan dijadikan kaca oleh Pemerintah. Evaluasi ini dibutuhkan untuk menjawab berbagai tantangan.
"Hasil survei selalu kami jadikan kaca untuk menjawab tantangan dan mewujudkan kepuasan. Angka naik dan angka turun pasti akan ada," kata Faldo di Jakarta, Jumat (4/3/2022).
"Saya kira yang harus kita lakukan adalah terus bekerja dan memperbaiki diri. Kalau melihat angkanya, dukungan masih besar, (maka) kepercayaan itu harus dijaga dari hari ke hari," ujarnya menambahkan.
Apabila dilihat dari angka tingkat kepuasan, lanjutnya, maka mayoritas masyarakat masih menganggap tidak buruk dari setiap bidang. Oleh karena itu, tergantung mau dari sebelah mana melihatnya. Namun yang pasti, ujung dari sebuah kebijakan adalah dukungan dari publik, meskipun tidak akan mungkin bisa memuaskan semua orang.
Pemerintah, jelas Faldo, berterima kasih kepada para responden maupun lembaga survei yang sudah melakukan penelitian."Kami yakin penegakan hukum di Indonesia akan semakin baik, semakin transparan, dan berkeadilan. Kita bersama-sama perlu terus mengawal proses perbaikan dari seluruh tatanan kelembagaan kita," ujarnya.
Sebelumnya, Kamis (3/3), Direktur Eksekutif LSI Djayadi Hananmenyebutkan sebanyak 66,3 persen masyarakat menyatakan puas atas kinerja Presiden Jokowi, sedangkan 23,7 persen masyarakat menyatakan kurang puas, dan 6,2 persen tidak puas sama sekali.
Dilihat dari tren tingkat kepuasan, terlihat ada penurunan penilaian tingkat kepuasan masyarakat, karena pada Desember 2021 tingkat kepuasan mencapai 71,4 persen dan menurun menjadi 66,3 persen pada Februari 2022. Survei LSI tersebut dilakukan dengan menggunakan kontak telepon kepada responden yang dipilih secara acak dari kumpulan sampel acak survei tatap muka langsung pada 25 Februari 2022 hingga 1 Maret 2022.
Dari jumlah sampel sebanyak 296.982 responden yang terdistribusi secara acak di seluruh Indonesia, 1.197 responden di antaranya berhasil diwawancarai dalam durasi survei.Survei itu memiliki toleransi kesalahan atau margin of errorsekitar 2,89 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen dari seluruh provinsi yang terdistribusi secara proporsional dan mewakili 71 persen dari populasi pemilih nasional.