REPUBLIKA.CO.ID, PAMEKASAN -- Proses evakuasi ratusan warga di sejumlah kelurahan di Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur, yang terjebak banjir pada Selasa malam hingga Rabu (2/3/2022) dini hari terus berlangsung. Ada sekitar 200-an orang yang dilaporkan terjebak banjir dari beberapa lokasi di Pamekasan.
"Karena itu proses evakuasi oleh tim gabungan hingga malam terus kita lakukan," kata Koordinator Tim Reaksi Cepat (TRC) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pamekasan Budi Cahyono.
Banjir akibat luapan Sungai Kali Kloang dan Sungai Kali Semajid ini terjadi sejak Selasa (1/3/2022) pagi setelah hujan deras disertai angin kencang mengguyur wilayah itu. Daerah terdampak banjir antara lain Kelurahan Jungcangcang, Parteker, Kolpajung, Petemon, Gladak Anyar, Kangenan, dan Barurambat Kota.
Selain menggenangi Kecamatan Kota, banjir kali ini juga terjadi di sejumlah titik di Kecamatan Pademawu, Palengaan, Proppo, dan sebagian di Kecamatan Galis. Di Kecamatan Kota, hampir semua luas jalan protokol tergenang banjir, bahkan jalur lalu lintas dari arah Sumenep menuju Sampang yang melalui Kota Pamekasan ditutup.
Salah satu warga yang terjebak banjir dan berhasil dievakuasi petugas pada Selasa malam adalah warga Kelurahan Kangenan. Warga yang menderita kelumpuhan ini dievakuasi oleh petugas gabungan dari unsur TNI, Polri, dan relawan penanggulangan bencana karena genangan air di rumahnya semakin tinggi.
Sementara, pada Selasa jelang tengah malam hingga Rabu dini hari, genangan banjir di sejumlah titik di Pamekasan masih cukup tinggi. Namun terpantau semakin surut.
"Kami meminta setiap perkembangan terkini dilaporkan agar kita bisa mengambil tindakan cepat. Utamakan proses evakuasi bagi warga yang terjebak banjir," kata Bupati Pamekasan Baddrut Tamam saat memantau warga terdampak banjir, Selasa malam.
BPBD Pamekasan menyatakan, banjir yang melanda Pamekasan kali ini merupakan banjir kelima dalam dua bulan terakhir. Pada awal Januari 2022, banjir melanda dua kecamatan di Kabupaten Pamekasan, yakni Kecamatan Pamekasan dan Pademawu.
Sedangkan pada 10 Februari, banjir melanda permukiman warga di Kelurahan Kolpajung akibat hujan deras disertai angin kencang. Banjir berikutnya terjadi pada 11 Februari di Kelurahan Gladak Anyar, lalu pada 26 Februari banjir juga menggenangi perkampungan di Kelurahan Patemon.
Banjir merupakan salah satu jenis bencana yang sering terjadi di Pamekasan saat musim hujan seperti sekarang ini. Bencana lainnya yang juga sering terjadi berupa tanah longsor, angin kencang, dan angin puting beliung.