Selasa 01 Mar 2022 18:02 WIB

Erick Thohir: BUMN Siap Sukseskan Presidensi G20

Presidensi di Indonesia di G20 merupakan kehormatan bagi bangsa.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Ilham Tirta
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir.
Foto: Dok Republika
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan seluruh BUMN siap menyukseskan rangkaian acara dan agenda presidensi Indonesia di G20. Menteri BUMN, Erick Thohir mengatakan, presidensi di Indonesia di G20 merupakan kehormatan bagi bangsa Indonesia.

"Hal ini juga menjadi bukti kepercayaan dunia kepada Indonesia bahwa kita bisa memimpin sebuah forum yang memecahkan isu dan tantangan besar di dunia," ujar Erick dalam akun Instagram, @erickthohir pada Selasa (1/3/2022).

Baca Juga

Erick menilai, penunjukan Indonesia dalam presidensi G20 juga menjadi momentum dalam menunjukkan jati diri Indonesia sebagai bangsa yang besar. Untuk itu, kata Erick, Kementerian BUMN dan ekosistem BUMN siap mensukseskan presidensi Indonesia di G20.

"Berkolaborasi dan bergerak dengan seluruh daya dan upaya, dari hulu ke hilir, mulai dari infrastruktur, telekomunikasi, energi, hingga transportasi. Ayo bersama-sama menjadi energi kesuksesan presidensi Indonesia di G20," kata Erick.

Sebelumnya, Erick menyebut Indonesia menetapkan sektor kesehatan sebagai salah satu fokus utama dalam penyelenggaran presidensi G20. Erick menilai persoalan pemerataan vaksin hingga transfer teknologi harus menjadi prioritas dalam mengatasi persoalan sektor kesehatan, seperti kala pandemi terjadi.

Bagi Erick, sektor kesehatan memiliki dampak besar dalam sektor lain seperti ekonomi, pendidikan, hingga sosial. Karena itu, BUMN pun menjadikan kesehatan sebagai satu bagian dalam ekosistem ekonomi, pendidikan, hingga teknologi yang sedang dibangun BUMN.

"Karena ketika kita bicara tentang kesehatan, kita tidak hanya bicara tentang kegiatan kesehatan semata, tapi kita juga bicara tentang ekonomi, pendidikan, sosial, dan lain-lain," kata Erick.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement