Ahad 27 Feb 2022 19:53 WIB

Pemkab Pasbar Salurkan Bantuan ke 11 Lokasi

Gempa sebabkan ribuan rumah warga hancur dan sejumlah fasilitas umum mengalami rusak.

Rep: Febrian Fachri/ Red: Agus Yulianto
Sejumlah pengungsi korban gempa bumi berada di dalam tenda pengungsian di halaman Kantor Bupati Pasaman Barat, Sumatera Barat, Sabtu (26/2/2022). Berdasarkan data dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) sebanyak 6.002 oang warga Sumatera Barat mengungsi akibat gempa magnitudo 6,1 yang terjadi Jumat (25/2).
Foto: ANTARA/Muhammad Arif Pribadi
Sejumlah pengungsi korban gempa bumi berada di dalam tenda pengungsian di halaman Kantor Bupati Pasaman Barat, Sumatera Barat, Sabtu (26/2/2022). Berdasarkan data dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) sebanyak 6.002 oang warga Sumatera Barat mengungsi akibat gempa magnitudo 6,1 yang terjadi Jumat (25/2).

REPUBLIKA.CO.ID, PASAMAN BARAT -- Bupati Pasaman Barat Hamsuardi mengatakan, pihaknya mendistribusikan bantuan untuk korban gempa ke 11 titik sebaran. Ke 11 titik tersebut, menurut Hamsuardi, tersebar di Kecamatan Kinali, Kecamatan Talamau dan juga untuk Kabupaten Pasaman.

"Dari 11 titik itu, akan disebarkan lagi ke masyarakat yang membutuhkan bantuan," kata Hamsuardi, di Kantor Bupati, Pasaman Barat, Ahad (27/2). Bantuan yang disebarkan ini lanjut Hamsuardi, berupa beras, telur, makanan siap saji, tikar dan beberapa bentuk barang lainnya.

Seperti diketahui, gempa bumi bermagnitudo 6,2 mengguncang Pasaman Barat dan Kabupaten Pasaman pada Jumat (25/2) pagi WIB. Akibatnya, ribuan rumah warga hancur dan juga sejumlah fasilitas umum mengalami kerusakan.

Ribuan warga sampai sekarang juga mengungsi di sejumlah titik. Terbanyak adalah di halaman Kantor Bupati Pasaman Barat di Lingkuang Aua.

Sejak Sabtu (26/2) kemarin, bantuan terus mengalir untuk korban gempa Pasaman Barat dan Pasaman. Seperti dari Kementerian Sosial, BNPB, BUMN, Pemprov, beberapa Pemda di Sumbar dan juga sejumlah tokoh.

Hamsuardi menyebut saat ini pihaknya masih fokus pada penanganan pengungsi. Setelah itu, mereka akan mulai memikirkan untuk rehabilitasi dan rekonstruksi rumah-rumah warga yang rusak.

"Kita harus perhatikan dulu warga kita yang mengungsi. Karena mereka kehilangan semua harta benda," ucap Hamsuardi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement