REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --Pengamat Politik dari LIPI Wasisto Rahardjo Jati menilai, pengusungan Airlangga sebagai calon presiden di Pemilu 2024 pilihan realistis Partai Golkar. Namun dengan catatan, Cawapres yang mendampingi Airlangga perlu tokoh populer.
“Opsi mendukung Airlangga Hartarto sebagai capres masih dianggap realistis, asalkan Golkar juga punya cawapres dari tokoh populer,” kata Wasisto, Senin (21/2).
Sebelumnya, Ketua Dewan Pembina Partai Golkar Aburizal Bakrie (Ical) siap pasang badan mendukung pencalonan Airlangga Hartarto sebagai presiden di Pilpres 2024. Bahkan, Ical menyatakan siapapun yang mengganggu Airlangga akan berhadapan dengan dirinya.
Wasisto melihat wajar apabila Ical mendukung tegas Airlangga dalam pencalonan sebagai presiden. Menurut dia, sebagai senior, Ical ingin Golkar memiliki calon presiden di Pemilu 2024.
“Adanya dukungan Aburizal Abkrie kepada Airlangga ini juga bagian dari upaya agar Golkar berani menominasikan diri capresnya secara mandiri,” tegas Wasisto.
Wasisto melihat, kekuatan Golkar di daerah tak bisa diremehkan. Meskipun elektabilitas Airlangga sampai saat ini belum memuaskan.
Dia yakin, mesin Golkar di daerah mampu meningkatkan elektabilitas Airlangga nantinya. Meskipun, ketokohan Airlangga secara pribadi, menurut dia, belum mengakar di publik.
“Eksistensi pengaruh Golkar di daerah ini tidak terlepas dari legacy sebagai mesin politik tunggal Orde Baru selama 32 tahun. Namun demikian, ketokohan dan pengaruh Airlangga belumlah mengakar kuat karena jarang tampil di depan publik,” kata Wasisto lagi.
Dia menyarankan, Airlangga perlu lebih gencar lagi melakukan komunikasi yang lebih intens kepada akar rumput dan ormas Partai Golkar. Secara eksternal, Wasisto mengatakan, Airlangga lebih aktif lagi mempromosikan diri agar lebih dikenal publik.
“Airlangga perlu merekatkan komunikasi yang kohesif dengan para organisasi pendiri Golkar seperti Kosgoro, SOKSI, MKGR, Profesi, Hankam, Gakari, dan Gerakan Pembangunan supaya secara internal Golkar bisa satu suara. Adapun secara eksternal, Airlangga ada baiknya aktif di sosial media sebagai pribadi agar figurnya dikenal meluas,” katanya.
Sebelumnya, Aburizal Bakrie menyatakan siap 'pasang badan' jika ada internal partai yang mengganggu pencalonan Airlangga dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
"Saya akan pasang badan, jika ada internal yang mengganggu pencalonan Airlangga sebagai Capres Golkar. Sekali lagi saya tegaskan jangan ada yang bermain di genderang orang lain.”
“Lebih baik kita bermain genderang kita sendiri. Jadi ingat itu ya, kita harus solid, karena dengan solid kita dapat meraih kemenangan," kata Aburizal beberapa waktu lalu.
Senada dengan Ical, Ketua Dewan Pakar Golkar Agung Laksono menyatakan, hingga saat ini masih mendukung pencalonan Airlangga di Pilpres 2024.
Begitu juga dengan senior Golkar lainnya, Fahmi Idris. Dia menegaskan, patuh dan tunduk kepada keputusan partai yang menyatakan Airlangga adalah calon presiden Golkar di Pemilu 2024.
“Sebagai kader Golkar tentu saya mendukung Airlangga Hartarto sebagai capres Partai Golkar. Kecuali Partai Golkar menentukan kebijakan yang lain,” kata Fahmi dihubungi terpisah.