Rabu 16 Feb 2022 14:27 WIB

Kasus Covid-19 pada Anak Meningkat, Ini Gejala Umum yang Ditemukan Menurut Satgas

Sebagian besar anak-anak tertular Covid-19 dari lingkungan keluarga.

Rep: Dian Fath Risalah/ Red: Andri Saubani
Petugas kesehatan menyuntikkan vaksin Covid-19 kepada seorang anak saat digelar vaksinasi Covid-19 massal di ruang publik kawasan Sumber Wangi, Kota Madiun, Jawa Timur, Senin (14/2/2022). Kemenkes menyatakan, kasus Covid-19 pada anak saat ini cenderung meningkat.
Foto: ANTARA/SISWOWIDODO
Petugas kesehatan menyuntikkan vaksin Covid-19 kepada seorang anak saat digelar vaksinasi Covid-19 massal di ruang publik kawasan Sumber Wangi, Kota Madiun, Jawa Timur, Senin (14/2/2022). Kemenkes menyatakan, kasus Covid-19 pada anak saat ini cenderung meningkat.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat, Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi mengatakan, secara absolut memang terjadi peningkatan kasus Covid-19 pada anak. Sebagian besar anak terpapar dari keluarga.

"Secara absolut memang terjadi peningkatan karena kasus jumlahnya meningkat. Kita melihat juga anak banyak terpapar dikarenakan penularan terjadi di keluarga. Banyak kasus positif dari orang tua kemudian karena tidak bergejala, seringkali gejalanya sangat ringan seperti flu biasa sheingga tidak dirasakan sebagai gejala Covid," kata Nadia dalam Konferensi Pers secara daring, Rabu (16/2/2022).

Baca Juga

Salah satu penyebab terjadinya penularan, sambung Nadia, lantaran kurangnya disiplin prokes. Ia pun mengimbau untuk tetap menjalani prokes saat menjalani isoman di rumah

Nadia menambahkan, meskipun terjadi peningkatan kasus, untuk perawatan di rumah sakit terhadap anak tidaklah meningkat tajam. "Kalau kita lihat jumlah anak dirawat di rumah sakit itu angkanya sangat kecil kurang dari dua persen dari kasus anak yang sebesar 14 persen," ungkap Nadia.

Ketua Satgas UKK Respiratori IDAI dan Satgas Covid IDAI, dr Nastiti Kuswandani, SpA(K) mengatakan, banyak orang tua yang sulit membedakan flu biasa dan Covid-19 pada anak. Terutama untuk anak usia di bawah 1 tahun.

"Kalau ada gejala infeksi saluran pernapasan akut, itu harus PCR kalau mau tahu Covid atau buka, terutama terhadap anak bayi," ujarnya.

Gejala lain yang bisa diamaati adalah demam, batuk dan sebagian anak memgalami gejala diare. Bila gejala tersebut dialami anak yang memang anak sedang melakukan isoman bersama keluarga maka kemungkinan besar anak terpapar Covid-19.

"Kapan tanda bahaya itu banyak ya, tahunya sesak napas atau tidak paling baik pakai saturasi tapi jari masih kecil sehingga sulit. Kita bisa menghitung napas dalam satu menit pakai stopwatch, berapa kali menarik dan mengeluarkan napas, kalau melebihi batasan normal berarti sesak napas. Untuk anak satu tahun itu 50 kali permenit. Kalau lebih dari 50 kali itu artinya sesak napas dan segera bawa ke rumah sakit," jelasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement