Sudirman menilai peristiwa Wadas ini menjadi refleksi bersama, apakah proses pembangunan selama ini sudah melalui proses yang sesuai nilai pancasila, prinsip keadilan sosial, prinsip bermusyawarah, prinsip persatuan, kemanusiaan hingga ketuhanan.
"Saya ingin memberi garis bawah, dalam falsafah jawa itu ada istilah me-wongke, memanusiakan manusia. Falsafah ini sangat populer, ini sebuah panggilan kepada penguasa bagaimana memperlakukan orang banyak dan masyarakat," terangnya.
Meng-orangkan itu, adalah perilaku humanis. Dalam hal ini, Sudirman menekankan perlunya rasa empati dan peduli pada sesama. Memperlakukan rakyat itu setara, diajak berdialog dengan baik-baik, walaupun ketika mereka harus mengikuti agenda pemerintah.
"Melihat apa yang terjadi di Desa Wadas, jelas sekali proses-proses itu tidak terjadi. Tidak ada dialog yang bersahabat, tetapi yang ada adalah proses pemaksaan dari agenda pembangunan, yang caranya tidak mengdepankan aspek kemanusiaan," tegasnya.