Selasa 15 Feb 2022 10:40 WIB

Saat Ritual Maut di Jember, Tinggi Gelombang Mencapai 2,5 Meter

Pantai Selatan Jawa memiliki karakteristik garis pantai curam dan rawan rip current.

Tim SAR gabungan melakukan pencarian korban terseret arus di Pantai Payangan, Desa Sumberejo, Ambulu, Jember, Jawa Timur, Ahad (13/2/2022). Sebanyak 24 orang dari Kelompok Tunggal Jati Nusantara terseret arus Pantai Payangan mengakibatkan sepuluh orang meninggal dunia, satu orang dalam pencarian dan 13 orang selamat.
Foto: ANTARA/Wahyu
Tim SAR gabungan melakukan pencarian korban terseret arus di Pantai Payangan, Desa Sumberejo, Ambulu, Jember, Jawa Timur, Ahad (13/2/2022). Sebanyak 24 orang dari Kelompok Tunggal Jati Nusantara terseret arus Pantai Payangan mengakibatkan sepuluh orang meninggal dunia, satu orang dalam pencarian dan 13 orang selamat.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat, tinggi gelombang laut saat terjadi peristiwa ritual maut yang menewaskan  10 orang di Pantai Payangan Jember, Jawa Timur pada Ahad (13/2/2022) mencapai 2,5 meter. Adapun kecepatan angin 5-15 knot atau sekitar 9 km - 27 km per jam.

"Pada saat kejadian, pantauan kami untuk informasi tinggi gelombang di wilayah tersebut mencapai 2,5 meter dengan kecepatan angin berkisar 5 - 15 knot," kata Kepala Pusat Meteorologi Maritim BMKG, Eko Prasetyo yang dihubungi di Jakarta, Selasa (15/2/2022).

Baca Juga

Eko menjelaskan, kondisi saat ritual berlangsung angin tidak begitu kencang tetapi karena dilakukan dini hari pandangan mata berkurang, sehingga kurang sensitif melihat kondisi sekitar.

Patut diwaspadai kondisi Pantai Selatan Jawa memiliki karakteristik garis pantai yang curam. Artinya, pantai hanya beberapa meter kemudian langsung curam ke dalam. Batas pantai dangkal dan curam, ada kelihatan pecah ombak hingga sampai mendekati lokasi pecah ombak.

Terseret ombak dapat disebabkan adanya rip current atau arus kuat yang bergerak menjauh dari pantai hingga dapat menyeret suatu objek ke laut.

Kecepatannya bervariasi, tergantung pada kondisi gelombang, pasang surut dan bentuk pantai tentunya sangat berbahaya bagi pengunjung.

Arus kuat disebabkan oleh pertemuan ombak yang sejajar dengan garis pantai, sehingga menyebabkan terjadinya arus balik dengan kecepatan tinggi. Agar terhindar dari musibah tersebut, taati larangan atau aturan yang ada di pantai. 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement