REPUBLIKA.CO.ID, oleh Dessy Suciati Saputri, Dian Fath Risalah, Arie Lukihardianti, Bayu Adji P, Fauziah Mursid
Pemerintah hari ini menyatakan, bahwa DKI Jakarta telah melewati puncak penularan kasus Covid-19 yang saat ini didominasi oleh varian Omicron. Namun, pemerintah mencatat terjadinya peningkatan kasus di daerah lain, yakni DIY, Jawa Timur, dan juga Jawa Barat.
“Berita positifnya, tren kasus di DKI Jakarta menunjukan tanda-tanda mulai melewati puncaknya. Baik kasus harian, kasus aktif, maupun rawat inap mulai menunjukan penurunan,” ujar Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan saat konferensi pers usai rapat terbatas evaluasi PPKM bersama Presiden, Senin (14/2).
Luhut menegaskan, pemerintah tak menganggap enteng perkembangan kasus Covid-19 di Indonesia saat ini. Namun berdasarkan data yang ada, ia meminta masyarakat agar tak takut terhadap varian Omicron secara berlebihan.
“Tetap kita harus super hati-hati menghadapi perilaku dari Omicron ini yang masih banyak juga yang belum kita tidak tahu,” ungkapnya.
Ia memaparkan, angka BOR yang dipublikasikan oleh pemerintah saat ini belum mencerminkan kapasitas maksimum. Menurut Luhut, jika dibandingkan dengan kapasitas maksimum tempat tidur pada saat puncak Delta tahun lalu, BOR saat ini masih jauh lebih rendah.
“Misalnya, tempat tidur yang disiapkan di Jawa Bali hari ini hanya sekitar 55 ribu. Di mana terisi 21 ribu tempat tidur, sehingga terlihat BOR saat ini di angka 39 persen. Bila menggunakan kapasitas maksimal di angka 87 ribu tempat tidur seperti saat Delta, maka BOR hari ini di Jawa Bali hanya terisi 25 persen saja,” jelas Luhut.
Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan sudah ada enam provinsi yang kasus Covid-19 sudah melampaui saat puncak varian Delta pada Juli 2021. Keenam provinsi tersebut adalah DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Papua.
Setelah melewati puncak kasus, Budi meyakini, kasus harian Covid-19 di DKI akan segera melandai. Masyarakat pun diminta tak perlu khawatir.
"DKI kemungkinan besar kami mengamati bahwa minggu ini akan sampai puncaknya dan akan mulai bergerak turun dan rumah sakitnya berhenti di level 40-50 persen dibandingkan dengan puncak Delta," kata Budi dalam konferensi pers secara daring (14/2/2022).
Penyebab akan melandainya kasus lantaran jumlah keterisian tempat tidur di enam provinsi tersebut hanya berkisar 30 persen jika dibandingkan saat puncak varian Delta. Setelah enam provinsi tersebut mencapai puncak kasus, barulah nanti dan akan bergeser ke provinsi-provinsi seperti Jawa Timur, Jawa Tengah, Yogyakarta dan di luar Jawa.
Pada Ahad (13/2/2022) kasus harian Covid-19 berada di posisi 44.526 turun 10.683 dari posisi Sabtu (12/2/2022) di angka 55.209. Ini merupakan pertama kalinya kasus konfirmasi nasional turun semenjak Indonesia menyatakan masuk dominasi penyebaran varian Omicron akhir Januari 2022 lalu.
Kasus Konfirmasi Turun, Pemerintah Terus Perkuat Upaya Pencegahan @KemenkesRI https://t.co/nDKjhXlNwI pic.twitter.com/BClvhE8jxy
— Kemenkes RI (@KemenkesRI) February 13, 2022