Ahad 13 Feb 2022 06:55 WIB

BP2MI Perluas Penempatan PMI ke Jerman, DPR: Dukung Konsep G to G

Penempatan perawat dengan skema G to G ke Jerman akan dilakukan pada semester II.

Pekerja Migran Indonesia (PMI) menunggu hasil tes pemeriksaan kesehatan dan dokumen perjalanan saat tiba di Terminal 2 Bandara Internasional Juanda Surabaya di Sidoarjo, Jawa Timur, beberapa waktu lalu.
Foto: ANTARA FOTO/Umarul Faruq/tom.
Pekerja Migran Indonesia (PMI) menunggu hasil tes pemeriksaan kesehatan dan dokumen perjalanan saat tiba di Terminal 2 Bandara Internasional Juanda Surabaya di Sidoarjo, Jawa Timur, beberapa waktu lalu.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indonesia melalui Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia secara resmi memulai program untuk menempatkan Pekerja Migran Indonesia (PMI) profesi tenaga perawat ke Jerman dalam skema penempatan Government to Government (G to G) yang akan dimulai pada 2022. Langkah itu diapresiasi oleh DPR karena dapat memperluas lapangan kerja yang lebih terlindungi di luar negeri dan memperbanyak pemasukan devisa negara.

"Itu menjadi bagian dari tugas Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) dalam memperbanyak kerja sama dengan konsep G to G atau lainnya. Namun kita dorong bahwa tugas BP2MI ini untuk memperluas kerja saudara kita yang punya keahlian supaya mendapatkan hormat, imbalan, dan penempatan kerja yang laik," ujar Anggota Komisi IX DPR Rahmad Handoyo, dalam keterangan resminya pada Sabtu (12/2/2022).

Menurut dia, perluasan kerja sama BP2MI dengan sejumlah negara maju dengan skema G to G untuk penempatan PMI sangat baik. Dengan langkah tersebut peluang masyarakat yang memiliki keahlian menjadi terbuka lebar. 

"Untuk apa tujuannya ke negara maju? Supaya mereka nantinya pulang memiliki kesejahteraan dan kemandirian. Pekerja Migran Indonesis  yang sudah mendapatkan gaji cukup maka nantinya akan membuka lapangan kerja di dalam negeri," kata dia.

Ia mengatakan, tugas kerja BP2MI patut diapresiasi karena mendorong peningkatan devisa. Selain itu lembaga tersebut juga membantu PMI memperoleh kesempatan kerja. 

"Itu yang perlu ditekankan. Kaitannya perluasan kerja sama dengan negara maju kita apresiasi sebab itu tugas BP2MI. Selain penempatan kerja dan juga memberikan perlindungan kepada semua PMI," ujar dia.

Menurut dia, pihaknya juga mendorong BP2MI memperbanyak kerja sama dengan negara lain. "Kita terus kasih semangat kepada BP2MI di tengah pandemi dan keterbatasan lapangan kerja di dalam negeri," kata dia.

Sebelumnya, Kepala BP2MI Benny Rhamdani, menyampaikan, pihaknya telah resmi memulai program untuk mengirim PMI profesi tenaga perawat ke Jerman dalam skema penempatan G to G yang akan dimulai pada 2022.

"Indonesia akan menjadi negara pertama menempatkan pekerja migran ke Jerman dengan skema G to G," ujar Benny. 

Menurut dia, keberhasilan kerjasama itu merupakan wujud dari kolaborasi dan dukungan dari perwakilan Republik Indonesia di Jerman, Kementerian Ketenagakerjaan, Kementerian Luar Negeri dan Kementerian Kesehatan.

Benny memastikan Indonesia akan mengirimkan anak-anak bangsa yang memiliki kompetensi dan kualifikasi ke Jerman.

Ia menegaskan, penempatan perawat dengan skema G to G ke Jerman akan dilakukan pada semester II tahun ini dengan jumlah perawat yang dikirim sebanyak 200 orang yang berasal dari 25 provinsi yang saat ini sedang menjalani pelatihan bahasa Jerman.

"Hampir 13 tahun penantian panjang akhirnya program skema penempatan pemerintah atau G to G di Jerman akhirnya dapat terealisasikan, menyusul seniornya program G to G di Korea Selatan dan G to G di Jepang pada 2021," kata Benny.

Dalam kesempatan itu, Benny juga menyampaikan bahwa pada tahun 2022 akan menjadi tahun penempatan PMI, baik itu penempatan melalui skema G to G atau pun Government to Private atau penempatan pemerintah dengan swasta.

"Dengan skema-skema tersebut diharapkan dapat memberikan garansi pengiriman PMI yang memiliki kualifikasi yang dibutuhkan negara-negara penempatan," kata dia.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement